Sukses

Makan Berlebihan Bisa Bikin Perut Pecah

Tak hanya obesitas, makan berlebihan benar-benar bisa bikin perut pecah.

Liputan6.com, Jakarta Makan terlalu banyak membuat perut kekenyangan. Namun kebanyakan makan juga bisa mematikan. Kemungkinan itu ada meski terjadi tanpa sengaja dan jarang terjadi. Seberapa banyak makanan yang bisa mematikan?

Perut kita bisa menyimpang 1 hingga 1,5 liter makanan dan minuman. Itulah batasan manusia mulai tak nyaman jika kekenyangan. Tapi, ada yang mengatakan manusia masih bisa sampai 3 liter.

Apabila Anda makan hingga 4 - 5 liter berhati-hatilah perut Anda meledak. Meski berisiko, kasus ini sangat jarang terkadi.

"Perut Anda bisa pecah jika makan terlalu banyak," kata Dr Rachel Vreeman, asisten profesor pediatri di Indiana University School of Medicine, kepada NBC News.

Apabila perut kosong maka hormon tertentu akan dikirim ke otak untuk memberitahu lapar. Sebaliknya, hormon yang berbeda memberi sinyal untuk berhenti makan ketika perut kenyang.

"Anda bisa merasa kenyang, perut Anda bisa penuh makanan, dan kemudian dessert keluar, dan kita makan lebih banyak," kata Diana Williams, profesor psikologi dan ilmu saraf di Florida State University, mengatakan kepada The Daily Beast, Kamis (26/11/2015).

Senang makan tidak cukup merugikan kesehatan. Namun konsekuensi itu mungkin saja setelah mengesampingkan refleks alami yang menjaga kita makan berlebihan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perut pecah

Perut Pecah

Perut pecah yang juga disebut sebagai perforasi gastrointestinal, terjadi ketika terbentuk lubang di perut. Apabila makanan tidak keluar melalui mulut seperti muntah, membuat tekanan pada dinding perut hingga membuat luka.

Isi perut kemudian ke dalam rongga perut sehingga menyebabkan infeksi dan sakit. Apabila tidak segera dioperasi bisa mematikan.

Kejadian mengerikan itu bisa terjadi pada orang yang makan berlebihan. "Mereka memiliki kebiasaan makan yang tidak biasa ke tingkat di mana tubuh mereka yang tidak lagi merespons seperti biasa," kata Vreeman dikutip dari Medicaldaily.

Menurutnya, hal itulah yang membuat refleks tubuh mereka diabaikan atau dilecehkan begitu lama sehingga mereka tidak lagi muntah pada waktu yang tepat. Kemudian saat perut sampai ke titik yang sangat buncit, otot-otot perut yang terlalu membentang keluar membuat makanan keluar.

Meski jarang terjadi, beberapa kasus makan berlebihan tampaknya menjadi penyebab perut yang mematikan. Kebanyakan dari mereka adalah individu dengan gangguan yang berhubungan dengan makanan. (Melly)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.