Sukses

Hati-hati, Ganja Sintetis Tidak Lebih Aman

Sepuluh orang dilarikan ke rumah sakit setelah merokok dengan obat sintetis yang disebut 'Spice' di San Diego, California.

Liputan6.com, California - Sepuluh orang dilarikan ke rumah sakit setelah merokok dengan obat sintetis yang disebut 'Spice' di San Diego, California. Mereka berasal dari umur yang berbeda, mulai remaja termuda 13 tahun hingga orang dewasa.

Korban mengalami muntah-muntah, dan beberapa di antaranya pingsan setelah merokok Spice. Dua dari mereka dikirim ke rumah sakit malah dalam kondisi kritis. Seperti dikutip dari laman Health Aim, Selasa (24/11/2015).

Para pejabat dari Kepolisian San Diego dan Pemadam Kebakaran di sana mengatakan kalau insiden ini terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari pada Minggu lalu.

Paramedis dan penjaga pantai mulai menyelamatkan orang yang sudah muntah dan pingsan di tengah jalan. Bahkan ada yang sampai mimisan serta kejang-kejang akibat gejala overdosis obat.

"Mereka kebingungan, dan sedikit berhalusinasi. Omongan mereka melantur," tutur Mike Finnerty, kepala batalion Departemen Kepolisian San Diego.

"Kami punya dua orang yang dibawa dalam kondisi serius yang ternyata yang terbukti mengambil jauh lebih banyak (Spice) daripada seluruh yang kami dapatkan hari ini," pungkas Finnerty.

Apa itu Spice?

Spice adalah mariyuana atau ganja sintetis, yang dijual dalam paket hitam dengan bungkusan naga biru di bagian samping. Spice dijual dengan merek Mojo, Black Mamba, dan Annihilation serta bisa dibeli di toko-toko ganja dan dipesan secara online.

Cara kerjanya benar-benar meniru ganja, seperti merasa 'melayang' saat mengisapnya. Namun Spice sama sekali tidak punya kandungan ganja di dalam rokok yang diisap. Obat ini dianggap sebagai peniru efek farmakologi dari obat aslinya, serta upaya menghindari klasifikasi ilegal saat dilakukan tes obat-obatan oleh pihak berwenang.

Sayangnya, zat-zat yang terkandung dalam Spice, belum melewati percobaan yang layak untuk hewan maupun manusia. Hingga mengakibatkan efek samping yang bisa menyebabkan kematian terutama gara-gara overdosis. (*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.