Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

7 Hal yang Terjadi Ketika Anda Berhenti Berhubungan Seks

Perceraian, pekerjaan, perjalanan, dan banyak hal lainnya terkadang membuat Anda terpaksa berhenti berhubungan seks.

Liputan6.com, Jakarta Perceraian, pekerjaan, perjalanan, dan banyak hal lainnya terkadang membuat Anda terpaksa berhenti berhubungan seks. Namun tahukah Anda, bahwa hal ini juga bisa mempengaruhi kesehatan Anda?

Ketika Anda tak lagi bercinta, hal inilah yang biasanya terjadi, dilansir dari Prevention, Minggu, 22/11/2015:

1. Anda akan merasa lebih gelisah

Seks membuat melepaskan keresahan. Para peneliti dari SKotlandia menemukan bahwa orang-orang yang tidak memiliki kehidupan seksual lebih berat menghadapi situasi sulit, dibanding mereka yang berhubungan seksual minimal dua minggu sekali.

Hal ini karena pada saat berhubungan seks, otak melepaskan hormon yang pembuat rasa senang, seperti endorfin dan oksitoksin. Inilah yang membuat orang yang rutin berhubungan seks merasa lebih tenang dan santai.

2. Pria jadi lebih berisiko terkena kanker prostat

Pria yang berhenti berhubungan seks kehilangan pelindung mereka terhadap kanker prostat. Sebuah penelitian yang dipresentasikan oleh Asosiasi Urologi Amerika menemukan bahwa pria yang rutin berhubungan seks memiliki risiko terkena kanker prostat 20 persen lebih rendah.

Alasannya? Ejakulasi yang teratur bisa mengeluarkan zat-zat berbahaya dari prostat.

3. Anda jadi lebih rentan terhadap flu dan demam

Tidak berhubungan seks memang mengurangi paparan kuman, namun sayangnya hal ini juga menurunkan imunitas tubuh Anda.

Para peneliti dari Wilkes-Barre University di Pennsylvania menemukan bahwa orang-orang yang berhubungan sekali atau dua kali seminggu mendapatkan 30 persen tambahan immunoglobulin A (IgA), dibanding mereka yang jarang atau bahkan tidak pernah berhubungan seks.

4. Risiko Anda terkena infeksi saluran kemih menurun

Hampir 80 persen infeksi saluran kemih terjadi dalam rentang waktu 24 jam setelah seseorang berhubungan seksual. Ketika berhubungan seks, bakteri-bakteri di vagina bisa jadi tertekan masuk ke dalam saluran kemih, sehingga menyebabkan infeksi.

Jadi bagi para wanita, ketika Anda berhenti berhubungan intim, risiko terkena penyakit infeksi juga berkurang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Disfungsi ereksi dan depresi

5. Akan muncul rasa tidak aman pada hubungan

Tidak berhubungan seksual akan berakibat buruk pada kebahagiaan, kedekatan, dan keamanan hubungan Anda.

"Berada dalam pernikahan tanpa seks bisa merusak percaya diri, menciptakan perasaan bersalah, dan menurunkan level oksitosin dan hormon cinta lainnya," ujar Les Parrott, PhD, seorang psikologi dan penulis dari Saving Your Marriage Before It Starts.

"Hal ini juga bisa meningkat ketakutan bahwa salah satu dari Anda akan mencari penyaluran seksual di tempat lain, yang akan menciptakan suatu paranoia," jelasnya lagi.

Namun, Parrot juga menekankan bahwa pasangan yang tidak berhubungan seks tidak bisa bahagia. Menurutnya, seks hanyalah salah satu cara penyampaian rasa cinta. Berciuman, berpelukan, dan saling memuji dan memberi hadiah juga bisa menciptakan ikatan emosional dengan pasangan.

6. Risiko disfungsi ereksi meningkat

Prinsipnya bisa dibilang 'gunakan atau hilang'. Pria yang jarang berhubungan seks dua kali lipat lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi, dibanding pria yang bericnta sekali seminggu atau lebih.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Amerikan Journal of Medicine hal ini dikarenakan penis pada dasarnya adalah otot. Hubungan seks yang teratur akan menjadi kekuatan penis, sama halnya berolahraga yang teratur akan mengencangkan otot tubuh Anda.

7. Anda akan merasa lebih murung

Wanita bisa merasa depresi semakin lama mereka tidak berhubungan seksual, lapor sebuah studi dari Archives of Sexual Behavior. Namun perasaan murung ini ternyata bukan karena kurangnya seks, karena hal yang sama juga dialami oleh wanita yang selalu berhubungan seks menggunakan kondom.

Para peneliti mengatakan beberapa zat yang ada di dalam semen, seperti melatonin, serotonin, dan oksitoksin, bisa jadi berfungsi sebagai pendongkrak suasana hati bagi wanita.

Kehilangan zat-zat inilah yang membuat wanita yang tidak lagi berhubungan seks menjadi mudah murung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini