Sukses

Masyarakat Bandung Antusias Sambut Bulan Kesehatan Gigi 2015

Animo masyarakat kota Bandung terhadap bulan kesehatan gigi nasional (BKGN) begitu tinggi.

Liputan6.com, Bandung Animo masyarakat kota Bandung terhadap bulan kesehatan gigi nasional (BKGN) begitu tinggi. Terbukti, baru pukul 08:00 pagi saja lobby rumah sakit gigi dan mulut (RSGM) Maranatha sudah dipenuhi calon pasien yang terdiri dari orang tua, anak, dan remaja. Mereka tak sabar untuk segera memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya.

Sebelum masuk ke tahap pemeriksaan gigi dan tindakan oleh dokter gigi, calon pasien mengantre terlebihi dahulu, memeriksakan tekanan darah dan ditanyai mengenai riwayat kesehatan oleh para tim medis yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswi KOAS.

Pemeriksaan tensi wajib dilakukan sebelum dilakukan sebuah tindakan. Sebab, jika tekanan darah di bawah standar, seorang pasien tidak bisa melakukan tindakan seperti pencabutan dan lain-lain. Bulan Kesehatan Gigi Nasional (Liputan6.com/Aditya Eka Prawira)

 

Masyarakat Bandung antusias menyambut Bulan Kesehatan Gigi Nasional. Mereka tak menyiakan kesempatan memeriksakan kesehatan gigi dan mulut. (Liputan6.com/Aditya Eka Prawira)

Salah satu pasien yang sedang dicek denyut nadinya. Bulan Kesehatan Gigi Nasional (Liputan6.com/Aditya Eka Prawira)

Melihat kondisi itu, Head of Profesional Relationship Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk, drg Ratu Mirah Afifah mengaku senang karena BKGN yang memasuki tahun ke-6 mampu menarik minat masyarakat, tak terkecuali di kota Bandung, memeriksa kesehatan giginya. Apalagi terdapat juga banyak anak-anak.

"Semakin dini anak diberi contoh, mampu mengubah kebiasaan mereka di kemudian hari. Dan dapat membuat anak menjadi agent of change," kata Mirah di Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/11/2015).

Selain membuka BKGN 2015, Mirah yang didampingi Dekan FKG Universitas Kristen Marantha drg Winny Suwindere dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung dr Ahayani juga melantik 18 dokter cilik dari SDN Binaan UKM. "SDN Binaan di FKG ini ada 9, dan Jawa Barat ada 800. Edukasinya dengan memberi training ke ke guru, guru ke murid, murid inilah yang menjadi agent of change," kata Mirah menerangkan.

Mirah melanjutkan, kolaborasi antara Unilever melalui Pepsodent, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) bertujuan mengedukasi, membiasakan masyarakat Indonesia merawat kesehatan gigi, serta rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.

Bulan Kesehatan Gigi Nasional (Liputan6.com/Aditya Eka Prawira)

BKGN kali ini menargetkan menjangkau setidaknya 50.000 orang di 25 RSGM FKGM yang tersebar di 14 kota di seluruh Indonesia.

"BKGN juga dapat dijadikan alarm bagi mereka yang mungkin tidak bisa setiap enam bulan sekali ke dokter gigi," kata drg. Mirah.

Setelah FKG Universitas Padjadjaran, BKGN yang hadir du RSGM Maranatha berlangsung selama tiga hari, 19 hingga 21 November 2015.

Keunikan tiap FKG selama bulan kesehatan gigi nasional (BKGN) 2015

RSGM Maranatha menjadi FKG ke-18 di BKGN tahun ini. Drg Mirah mengatakan, tiap FKG memiliki keunikan tersendiri.

Dimulai dari Surabaya, ditemui sebuah fakta bahwa kondisi kesehatan gigi dan mulut masyarakat di sana cukup memprihatinkan. Padahal, Surabaya bisa dikatakan sebagai salah satu kota paling maju di Indonesia.

Head of Profesional Relationship Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk, drg Ratu Mirah Afifah mengatakan, dari 18 FKG yang sudah disambangi sejak Bulan Kesehatan Gigi Nasional, memiliki ceritanya sendiri. (Liputan6.com/Aditya Eka Prawira)

"Siapa yang mengira coba, kalau ternyata kondisi kesehatan gigi dan mulutnya memprihatinkan," kata dia menerangkan.

Di FKG Universitas Baiturrahmah Padang, Sumatera Barat, memikiki sekolah luar biasa yang menjadi sekolah binaan mereka. Ternyata juga kondisi gigi para murid SLB memprihatinkan.

"Pun kesehatan gigi dan mulut masyarakat di kota-kota yang terkenal dengan makanannya, seperti Palembang, Yogyakarta, dan Makassar. Kondisinya juga berbeda," kata drg Mirah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini