Liputan6.com, Jakarta Kita tidak bisa menilai seseorang bohong atau tidak hanya dengan melihat matanya. Bisa jadi, dia memang bukan tipe orang yang dapat fokus melihat lawan bicara.
Pada Festival Bohong Indonesia 2015, pakar deteksi kebohongan, Handoko Gani, MBA, BAII, mengatakan, pada dasarnya tidak ada tanda pasti kebohongan atau kejujuran. Yang ada, kita harus melihat apakah reaksi orang itu menyimpang dari biasanya.
Selebihnya, ada teknik yang bisa dipelajari, yaitu Criteria Based Content Analysis (CBCA) yang dapat membantu kita menemukan kejujuran seseorang, seperti:
Advertisement
1. Struktur logika kejadian
2. Tidak terstruktur
3. Kuantitas detail cerita
4. Penjelasan dari kejadian yang bersamaan
5. Deskripsi interaksi antartokoh
6. Percakapan antartokoh
7. Kompleksitas kejadian
8. Detail berlebihan
9. Detail berlebihan atas sub-kejadian yang bukan merupakan esensi kejadian
10. Detail akurat, tapi membingungkan
11. Penjelasan dari kejadian yang bersamaan
12. Perasaan tokoh pencerita
13. Perasaan tokoh tersangka dalam cerita
14. Koreksi spontan tokoh pada cerita
15. Pengakuan tokoh bahwa ia lupa kejadian tertentu
16. Pengakuan tokoh, orang ragu pada cerita
17. Penyalahan diri sendiri
18. Pemakluman pada tersangka
19 Detail karakteristik
Meski agak terkesan rumit, menurut Handoko, ini adalah kriteria yang dianggap bisa dipertanggungjawabkan karena berdasarkan sejumlah penelitian dan digunakan sebagai acuan di negeri Barat.
Jika Anda telusuri, kata Handoko, ada beberapa poin yang menarik. Seperti misalnya poin 8, 9, 10 atau 15, 16. Intinya, menurut dia, ketika orang masih bicara dalam satu konteks (base line) seseorang bisa dikatakan jujur.
"Saat seseorang menjelaskan kronolgi misalnya, dia lupa tepatnya. Jangan berpikir dia bohong dulu. Sebab, wajar saja menusia lupa bila kejadiannya telah lampau. Tapi perhatikan mimik wajah, gerak-gerik, suara, tutur katanya, pasti ketahuan bila dia bohong," pungkasnya.
Sebaliknya, bila seseorang memenuhi tiga atau empat dari kesembilan belas kriteria ini saja, maka dia bisa dikatakan jujur. Semakin banyak kriteria yang dia ungkapkan maka semakin tinggi kemungkinan seseorang jujur. (*)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.