Sukses

Tidur Berlebihan Sama Buruknya Dengan Kurang Tidur

Tidur berlebihan juga merusak siklus tidur sama seperti jika kekurangan waktu tidur.

Liputan6.com, Jakarta Bangun lebih siang daripada seharusnya mungkin terlihat enak, tapi ternyata, tidur berlebihan juga merusak siklus tidur sama seperti saat kurang tidur. Seberapa lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk tidur secara sehat berbeda bagi setiap orang, tergantung usia dan banyak faktor lainnya.

Walaupun tidur berlebihan tidak menyebabkan resiko kesehatan yang sama seperti yang disebabkan oleh kekurangan waktu tidur, kebiasaan bangun siang dapat mengindikasikan komplikasi kesehatan fisik dan psikologi seseorang.

Pengaruh Tidur Berlebihan

Mirip dengan kurang tidur, tidur berlebihan juga merusak irama sirkadian, sebuah siklus 24 jam yang dikendalikan oleh jam biologis yang menghasilkan perubahan, perilaku, fisik, dan mental kita.

Dengan tertidur lebih lama dari waktu normal, secara tidak sadar kita menjauhkan diri dari ritme sirkadian ini. Hal ini akan menimbulkan perasaan seperti jet lag, seperti lesu, kelelahan, dan mengantuk akibat siklus tidur yang kacau

Orang yang tidur berlebihan bisa mengalami beberapa efek samping lainnya selagi tubuh mereka menyesuaikan dengan waktu yang benar. Sebagai contoh, beberapa penelitian menunjukkan orang yang tidur berlebihan sering mengeluh sakit kepala sepanjang harinya.

Para peneliti berspekulasi bahwa terlalu banyak tidur mempunyai pengaruh terhadap saraf tertentu pada otak, terutama serotonin. Kemungkinan efek samping lain yang timbul akibat tidur berlebihan adalah sakit pinggang, stroke, diabetes, dan penyakit jantung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengapa tidur lebih lama?

Alasan orang tidur lebih lama

Terkadang, kebiasaan tidur berlebihan adalah hasil dari kegiatan minggu yang panjang. Di lain waktu, hal itu bisa menjadi tanda komplikasi kesehatan yang lebih serius. Orang-orang yang menderita gangguan sleep apnea-kondisi mengkhawatirkan dimana seseorang berhenti bernafas berulang kali ketika tertidur dimalam hari-membutuhkan waktu tidur ekstra karena gangguan tidur ini pada malam hari.

Orang yang mempunyai kebiasaan tidur berlebihan ini bisa saja menderita hypersomnia-ketika tidur berlebihan menjadi sebuah kondisi medis. Orang-orang ini sering merasa kelelahan sepanjang hari, bahkan setelah tertidur sepanjang malam. Merasa kelelahan secara konstan pada akhirnya sering memaksa mereka untuk tertidur pada waktu yang kurang tepat. Hal ini juga menjadi alasan munculnya efek samping seperti merasa cemas, kekurangan energi, hilangnya nafsu makan, dan lupa ingatan.

Bagaimana Pencegahannya?

Bagi orang-orang yang menyadari bahwa waktu tidur mereka sangat berlebihan, ada beberapa pilihan untuk menghadapi dilemma mereka ini, dilansir dari Medical Daily, berikut langkah-langkah pencegahannya:

1. Jika Anda sedang mengkonsumsi obato-batan yang menyebabkan kantuk, konsultasikan dengan dokter Anda mengenai hal ini, dan stop konsumi obat tersebut.

2. Terkena sinar dan berada didalam gelap sangat penting bagi ritme sirkadian kita. Biarkanlah sinar matahari pagi masuk ke kamar Anda, dan menjadi alarm kedua Anda.

3. Berbicara soal alarm jam, letakkanlah ditempat yang tidak terjangkau oleh tangan Anda. Bangun dari tempat tidur untuk mematikannya bisa memberikan dorongan energi.

4. Yang terpenting adalah, tentukan jadwal tidur Anda dan ikutilah jadwal tersebut. Bahkan pada hari libur Anda. Tidur berlebihan pada hari Sabtu dan Minggu, berarti pertanda Anda akan susah bangun dihari Senin. (Melodia)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini