Sukses

Kemkes: Ibu Adalah Kunci Utama Kesuksesan Gizi Anak

Kegemaran anak untuk mengonsumsi makanan tidak sehat bermula dari orangtuanya.

Liputan6.com, Jakarta Kegemaran anak untuk mengonsumsi makanan tidak sehat bermula dari orangtuanya. Oleh karena itu, orangtua diimbau untuk berperilaku hidup sehat.

"Sejak lahir, anak telah diberikan ASI ekslusif, kemudian dilanjutkan dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI) seperti buah dan sayur. jadi tidak ada masalah dengan rasa plain," kata Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Lilik Hernanto saat temu media di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (5/11/2015).

Menurut Lilik, ibu harus paham kalau kebiasaan makanan sehat untuk anak itu bisa terbawa hingga dewasa. Seperti misalnya memahami batas kebutuhan gula, garam, dan lemak.

"Batas konsumsi gula, garam, dan lemak yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemkes) per orang per hari yaitu 4 sendok makan gula, 1 sendok teh garam dan 5 sendok makan minyak atau lemak," katanya.

Lilik menambahkan, zat-zat gizi yang dikonsumi anak akan berpengaruh pada status gizi. Gizi seimbang yang tidak terpenuhi akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak (motorik). Selain itu, mereka juga rentan terhadap infeksi, peradangan kulit dan akhirnya dapat menghambat perkembangan anak meliputi kognitif, motorik, bahasa, dan keterampilannya dibandingkan dengan anak yang memiliki status gizi baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.