Sukses

3 Makanan Ini Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Obat

Makanan bernutrisi memang baik untuk kesehatan bila dikonsumsi secara teratur.

Liputan6.com, Jakarta - Makanan bernutrisi memang baik untuk kesehatan bila dikonsumsi secara teratur. Tapi beberapa di antaranya malah berdampak pada resiko berbahaya bila dimakan bersamaan dengan obat.

Dikutip dari Today.com, Senin (2/11/2015) lalu, efektivitas obat bisa hilang, terutama obat penghilang rasa sakit dan pengurang nyeri lambung. Pertama makanan tersebut bisa mengganggu obat untuk dicerna, membuat obat tak bisa dihancurkan, hingga makanan itu memiliki tindakan yang menyerupai kegunaan obat.

Berikut tiga makanan yang pantang dimakan saat minum obat:

1. Anggur

Anggur mengandung senyawa yang bisa memblokir hancurnya obat dalam usus. Sejumlah obat (tidak semua) terutama penurun kolesterol, antidepresan, obat migrain, pengencer darah, obat tekanan darah, dan obat diabetes.

Tidak semua buah-buahan sitrus harus dihindari atau dibatasi. Hati-hati dengan jeruk Sevilla, karena Anda perlu membatasi jus jeruk ini hanya segelas atau seberat 6-8 ons.

2. Sayuran hijau gelap

Sayuran hijau kaya akan vitamin K, yang dapat mengganggu tindakan obat pengencer darah. Pengencer darah mencegah penggumpalan dan vitamin K meningkatkan pembekuan darah, yang bertolak belakang dari efek obat tersebut.

Konsultasikan ke dokter Anda mengenai total jumlah sayuran yang dikonsumsi harian dalm satu porsi, mungkin dua mangkok salad dan satu porsi brokoli, untuk memastikan bahwa dosis pengencer darah yang dipilih tetap efektif.

3. Produk susu / Suplemen Kalsium

Produk susu olahan dapat mengganggu penyerapan beberapa antibiotik dan suplemen zat besi, sehingga hindari penggunaan ini bersama-sama. Kalsium yang ditemukan dalam produk susu adalah produk kesehatan tambahan, berhati-hatilah agar tak kelebihan suplemen kalsium ketika minum beberapa antasida atau obat maag, yang sudah kaya akan kalsium.

Hitunglah total asupan kalsium Anda dari semua sumber, tidak lebih dari 1000 - 1200 mg per hari. Kesimpulannya, jadilah konsumen yang tau banyak informasi, memahami risiko tersembunyi dari pencampuran makanan dan obat-obatan tertentu. Batasi atau hindari makanan tertentu bila diperlukan, dan konsultasikan ke dokter atau apoteker sebelum menggunakannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini