Sukses

Mengenal Indeks Polusi Udara Negara Lain di Dunia

Beberapa negara lain ternyata ada kriteria tersendiri yang menunjukkan pencemaran udara.

Liputan6.com, Jakarta Di Indonesia, mungkin kita lazim mengenal Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) untuk mengetahui kualitas polusi udara di satu wilayah. Namun di beberapa negara lain ternyata ada kriteria tersendiri yang menunjukkan pencemaran udara.

Seperti disampaikan mantan kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Prof. Dr Tjandra Yoga Aditama, setidaknya ada tujuh macam indeks polusi udara yang diberlakukan di seluruh dunia.

"Air Pollution Index (API) , Pollution Standards Index (PSI), Air Quality Health Index (AQHI), Comprehensive Air-quality Index (CAI), Daily Air Quality Index, Common Air Quality Index (CAQI) dan Air Quality Index (AQI) yang pada umumnya sama menilai sejumlah polutan," katanya.

API di Malaysia misalnya, menilai kandungan carbon monoxide, ozone, nitrogen dioxide and sulfur dioxide dan PM10 dan memiliki kategori 0-500. API 101-200 sudah dinyatakan tidak sehat, dan 500 menandakan tahap darurat. Begitupun dengan PSI di Amerika yang menilai enam jenis polutan seperti sulphur dioxide (SO2), particulate matter (PM10), fine particulate matter (PM2.5), nitrogen dioxide (NO2), carbon monoxide (CO) dan ozone (O3). PSI juga menandakan 101-200 masuk kategori tidak sehat.

Di sisi lain Kanada dan Hongkong menggunakan istilah Air Quality Health Index (AQHI) untuk mengukur pencemaran udara. Ada empat polutan, termasuk ozone; nitrogen dioxide; sulphur dioxide dan particulate matter (termasuk PM10 dan PM2.5). Dengan kategori tercemar 1-10. Tentu, level 7 menandakan udara telah tercemar.

Berbeda dengan Korea Selatan, negara gingseng ini menggunakan Comprehensive Air-quality Index (CAI) yang menunjukkan kualitas udara di atas 100 tidak sehat.

Sedangkan di Inggris menggunakan Daily Air Quality Index, yang meliputi lima polutan dengan kategori udara tercemar dari 1-10. Biasanya 7 saja sudah menandakan udara tidak baik.

Di kota-kota Eropa, mereka menggunakan Common Air Quality Index (CAQI) yang menilai kualitas udara dari PM10, NO2, O3 , yang bisa ditambah 3 lainnya (CO, PM2.5 and SO2) dan terdiri dari lima level kualitas udara. Paling rendah ada 0/25, medium 50/75, tercemar 75/100 dan seterusnya.

Dan terakhir, di Amerika, pemerintah setempat menggunakan Air Quality Index (AQI) yang mencakup lima polutan seperti ozone, particulate matter, carbon monoxide, sulfur dioxide, dan nitrogen dioxide. Seperti negara lain, kategori tercemar dimulai ketika kualitas udara lebih dari 100.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.