Sukses

Cegah Alergi pada Bayi Bukan Dengan Hindari Makanan

Jangan heran bila kini makin banyak anak-anak yang alergi terhadap makanan.

Liputan6.com, Jakarta Jangan heran kini makin banyak anak-anak yang alergi terhadap makanan. Tentu saja hal tersebut membuat orangtua bertanya-tanya, bagaimana mencegah alergi makanan pada bayi?

Sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam CMAJ (Canadian Medical Association Journal), berdasarkan bukti-bukti terbaru, berusaha memandu para dokter dan keluarga mengenai pengenalan makanan dan pencegahan alergi.

"Jika orangtua bertanya bagaimana untuk mencegah alergi pada anak-anak mereka, saran kami saat ini adalah memperkenalkan makanan alergi pada usia empat hingga enam bulan," tulis Drs. Elissa Abrams dan Allan Becker, Departemen Pediatric Allergy and Clinical Immunology, Universitas Manitoba, Winnipeg, Manitoba, dikutip medicalxpress, Rabu (21/10/2015).

"Setelah makanan yang sangat alergi diperkenalkan, paparan teratur penting untuk pemeliharaan toleransi, anak harus makan makanan ini secara teratur," lanjutnya.

Alergi makanan telah meningkat dari waktu ke waktu, dengan kenaikan 18 persen antara tahun 1997 dan 2007 di Amerika Serikat. Sebuah survei terbaru dari Kanada menemukan setidaknya ada 8 persen laporan yang mengalami satu alergi makanan.

Alergen yang paling umum adalah susu sapi, kedelai, kacang tanah, kacang pohon, telur, gandum, ikan, kerang dan wijen. Bayi yang orangtua atau saudara kandungnya memiliki alergi, terutama untuk kacang tanah, berada pada risiko tinggi atopi.

Penelitian Learning Early About Peanut (LEAP) menemukan, memperkenalkan kacang sejak dini, bukan sudah besar pada anak yang berisiko tinggi alergi makanan bisa mengurangi risiko sebesar 80 persen. Tapi, anak yang berisiko tinggi alergi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengenalkan kacang.

Melihat hasil dari studi LEAP, kelompok-kelompok seperti American Academy of Allergy, Asthma and Immunology, American Academy of Pediatrics and the Canadian Society of Allergy and Clinical Immunology, menyatakan untuk bayi berisiko tinggi, ada bukti yang kuat untuk mendukung pengenalan kacang antara 4 dan 11 bulan.

Sedangkan pada pedoman sebelumnya direkomendasikan menghindari makanan yang berpotensi alergi sampai usia 12 sampai 36 bulan pada bayi berisiko tinggi. Akibatnya, beberapa wanita menghindari makanan yang berpotensi alergi selama kehamilan dan menyusui untuk mencegah perkembangan alergi pada bayi mereka. Namun, pedoman saat ini tidak mendukung diet menghindari. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Teknik kenalkan makanan

Teknik Perkenalan Makanan

Untuk memperkenalkan makanan baru, American Academy of Allergy, Asthma and Immunology, merekomendasikan:

1. Memperkenalkan makanan baru setiap 3 sampai 5 hari dengan cara yang sesuai dengan usia (untuk menghindari tersedak)

2. Mulailah dengan biji-bijian, sayuran dan buah berwarna kuning dan oranye

3. Memperkenalkan salah satu makanan yang berpotensi alergi, jika ditoleransi dengan baik, dalam jumlah kecil (misalnya, susu sapi, kedelai, telur)

4. Mengenalkan makanan di rumah yang sangat memicu alergi

5. Meningkatkan kuantitas makanan selama beberapa hari.

"Ini telah didokumentasikan dengan baik bahwa menghindari makanan alergi bukan pencegahan alergi makanan," tulis para penulis.

Dalam studi LEAP yang baru dirilis, ada bukti kuat bahwa pengenalan kacang sejak awal sebenarnya sebagai pencegahan. (Melly F)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini