Sukses

5 Hal Pemicu Heartburn Selain Makanan

Ahli mengatakan ada pemicu lain yang lebih perlu diwaspadai menimbulkan lonjakan asam lambung ketimbang makanan-makanan tertentu.

Liputan6.com, Jakarta Bawang bombay, makanan pedas, dan goreng-gorengan biasanya dikaitkan dengan pemicu heartburn. Namun para ahli mengatakan ada pemicu lain yang lebih perlu diwaspadai menimbulkan lonjakan asam lambung ketimbang makanan-makanan tersebut, yakni bagaimana Anda makan.

"Makanan itu tidak terlalu menyebabkan masalah seperti yang kita duga," ucap Michael D. Brown, MD, profesor kesehatan dan penyakit pencernaan di Rush University Medical Center di Chicago.

"Saat saya bicara pada pasien, kami membahas tentang berapa banyak, bagaimana caranya, serta apa yang mereka makan," lanjutnya.

Ahli lain juga sepakat. "Bukti yang menunjang untuk memangkas asupan sebagian makanan demi mengurangi gejala heratburn tidak kuat," kata Nyree Dardarian, MS, RD, direktur Center for Integrated Nutrition and Performance di Drexel University.

Jadi apa penyabab heartburn? Brown berpendapat, hearburn adalah gejala naiknya asam lambung, atau naiknya asam lambung ke kerongkongan, saluran yang menghubungkan tenggorokan dan perut. Sayangnya esophagus tak dirancang untuk mengatasi asam, jadi naiknya asam lambung menciptakan sensasi terbakar yang menyakitkan, dilansir dari laman Prevention, Selasa (20/10/2015).

Meski beberapa jenis makanan tertentu mungkin berdampak memicu heartburn bagi beberap orang, Brown dan Dardarian mengatakan ada faktor lain yang meningkatkan risiko yang timbul usai makan ini:

1. Makan menjelang tidur

"Makan dalam jangka waktu 2 atau 3 jam sebelum tidur jelas masalah," ucap Brown.
Tubuh Anda hanya mampu melakukan hal itu untuk menghalau gravitasi bumi. Jika Anda tidur dalam keadaan perut penuh, sama saja Anda membantu isi labung naik ke kerongkongan. Terutama pada orang yang didiagnosis GERD, maslah makan, terutama bagi mereka yang mengalami gannguan GERD. Makan sebelum tidur tentunya dilarang di Jepang. Bahkan hanya sekadar duduk santai setelah makan pun bisa memicu heartburn.

2. Makan dalam jumlah besar dan sering

Semakin banyak Anda mengisi perut, semakin besar kemungkinannya untuk meluncur ke kerongkongan, menurut studi terbaru dari peneliti asal Kanada, Australia, dan Iran.

Makan secara sering dan dengan jeda yang tak lazim juga bisa mengakibatkan sensasi terbakar pada pencernaan, ucap Dardarian. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BMI Tinggi)

3. Indeks Massa Tubuh Tinggi

Efek samping dari bertubuh subur adalah melambatnya sistem pencernaan, mengakibatkan lebih banyak tekanan pada abdomen, juga mengurangi kinerja otot yang menyebabkan isi perut naik ke kerongkongan, ungkap studi yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine.

Semua itu menjelaskan hubungan anatara heartburn dan tingginya massa tubuh (BMI), kata penulis studi.

"Mengurangi berat badan dengan memperbaiki gaya hidup seperti menemui ahli diet, mengurangi makan, dan lebih banyak bergerak merupakan solusi terbaik untuk mengurangi sakit," kata Dardarian.

4. Terlalu banyak minum

"Alkohol dianggap bisa mengendurkan esophageal sphincter bagian bawah, otot yang membantu isi perut tetap berada di dalam perut," kata Dardarian.

Jika Anda minum minuman beralkohol sebelum tidur artinya sama saja Anda mencari masalah.

5. Makan makanan yang salah

Ya, peneliti mengaitkan bawang, makanan pedas, dan soda dengan heartburn. Tapi pemicu ini tidak bersifat umum.

"Bila Anda memiliki gejala buruk ketika makan makanan tertentu, sebaiknya hindari megonsumsinya," kata Brown.

Namun dugaan bahwa makanan asam akan meningkatkan asam lambung dan menyebabkan heartburn tentunya tak kurang tepat.

"Kandungan asam dalam makanan berperan sangat kecil dibandingkan asam yang telah ada di dalam perut Anda," cetusnya.

"Perut Anda menghasilkan sekitar 200 liter asam hidroklorik setiap hari untuk memecah apa yang Anda makan. Jadi makanan yang mengandung asam tinggi tidak akan berpengaruh banyak," jelas Brown.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.