Sukses

BPOM Makin Diakui di Dunia Internasional

Dalam Meeting and Seminar PIC/s 2015 Bali, Indonesia semakin diakui sebagai pengawas obat dan makanan.

Liputan6.com, Jakarta Sejak 1 Juli 2012, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menjadi anggota Pharmaceutical Inspection Cooperation Scheme (PIC/S) yang ke-41. Dalam Meeting and Seminar PIC/s 2015 Bali, Indonesia semakin diakui sebagai pengawas obat dan makanan.

PIC/S adalah organisasi internasional yang dibentuk sebagai wadah kerja sama otoritas regulator di masing-masing negara yang berwenang memeriksa kepatuhan terhadap pelaksanaan Good Manufacturing Practice (GMP) atau di Indonesia dikenal dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

Selain itu, kualitas pengawasan BPOM dapat dikategorikan sejajar dengan Institusi Pengawas Obat negara maju anggota PIC/S lainnya seperti Amerika Serikat (US FDA), Inggris (MHRA), Jepang (PMDA) dan Australia (TGA). Hal ini berimplikasi pada standar CPOB dan kompetensi Inspektur Badan POM mendapat pengakuan internasional.

Secara tidak langsung, keanggotaan PIC/S ini juga memberi manfaat kepada industri karena meningkatkan kepercayaan pasar. Dengan demikain, hal ini juga meningkatkan potensi ekspor industri obat dan obat tradisional nasional, yang kemudian dapat meningkatkan nilai ekonomi industri farmasi dalam negeri. Dengan demikian diharapkan ini dapat mendukung peningkatan daya saing dalam menghadapi perdagangan bebas termasuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015.

Tahun ini, Badan POM diberi kepercayaan menjadi tuan rumah penyelenggaraan PIC/S Committee Meeting and Seminar 2015 yang diselenggarakan di Bali pada 5–9 Oktober 2015. Ini adalah kegiatan rutin tahunan yang merupakan ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman sekaligus merupakan forum networking untuk mendukung tugas pengawasan obat.

Menurut Kepala BPOM, Roy Sparringa, seminar PIC/S tahun ini mengambil tema 'Biopharmaceuticals (Biotechnology and Biological): How to Inspect' yang berisi paparan ilmiah dan workshop yang menghadirkan pakar dari Institusi Pengawas Obat di seluruh dunia serta pembicara dari industri biofarmasi.

"Setelah melalui proses panjang sejak 2007, BPOM berhasil menjadi salah satu dari tiga negara anggota ASEAN yang bergabung dalam kerja sama internasional PIC/S, yaitu Malaysia dan Singapura," katanya, melalui siaran pers, Rabu (7/10/2015).

Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan NAPZA, Tengku Bahdar Johan Hamid menambahkan, seminar ini merupakan kesempatan besar bagi inspektur untuk meningkatkan pengetahuan Inspektur Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) tentang produk biofarmasi serta persyaratan mutu produk-produk tersebut.

"Pemerintah berkomitmen untuk mewajibkan industri farmasi memenuhi persyaratan CPOB sehingga dapat meningkatkan daya saing industri farmasi dan mendorong ekspor produk bermutu," pungkas Bahdar. (*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini