Sukses

Gara-gara Operasi Besarkan Bokong, Wanita Ini Jadi Mandul

Upayanya untuk membesarkan pantatnya berakhir fatal, ia alami gagal ginjal dan konsumsi obat yang membuatnya tak bisa punya anak.

Liputan6.com, Buones Aires Usai menjalani operasi pembesaran bokong, model asal Argentina, Silvina Luna (35) mengaku dirinya menjadi infertilitas alias tak subur. Operasi yang dijalaninya membuat ginjalnya rusak sehingga harus mengonsumsi obat yang ternyata juga digunakan sebagai obat aborsi.

Luna melakukan operasi pada bokongnya di sebuah klinik di Buenos Aires pada 2011. Tindakan ini dilakukan dokter Anibal Lotocki dengan biaya sekitar Rp 11. 453.400 (kurs Poundsterling Rp 16.362).

Tindakan operasi ini dilakukan dengan menginjeksi bahan seperti cairan akrilik pada kulit di pantatnya demi memberikan bentuk yang lebih tegas dan bulat. Di beberapa negara proses ini disetujui, namun beberapa ahli bedah melaporkan adanya efek samping.

Benar saja, Luna merasakan sakit luar biasa usai tindakan operasi tahap pertama. "Saat itu terasa amat sakit dan tubuhku melemah. Aku bahkan tak bisa jalan tanpa dipandu tangga," tutur Luna seperti dikutip laman Daily Mail, Senin (5/10/2015).

Saat itu ia berpikir efek samping itu hanya sekali terjadi. Tapi betapa kagetnya dia saat menjalani operasi kedua rasa sakitnya malah semakin parah.

Ternyata komplikasi ini berdampak merusak ginjalnya. Kini ia harus mengonsumsi obat seumur hidup dan menerima kenyataan tak bisa memiliki anak karena ia harus mengonsumsi tujuh pil sehari, minum tiga liter air, dan tak bisa makan daging dan minum alkohol.

Dokter Ricardo Hoogstra yang juga salah satu anggota The Argentinian Society of Plastic Surgery diwawancarai oleh media lokal mengonfirmasi bahwa injeksi tersebut legal di Argentina namun harus dilakukan hati-hati.

Fakta lain ditemukan bahwa dokter Lotocki ternyata bukan anggota The Argentinian Society of Plastic Surgery. Beberapa perempuan pun pernah melaporkan kejadian tak menyenangkan akibat prosedur yang dijalankan dokter ini. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.