Sukses

Tepung Buatan Mahasiswa Unitomo Ini Cocok untuk Diet

Tepung pengganti terigu yang bahan dasar umbi talas berkarbohidrat rendah buatan Ignasius Riven Boi cocok dikonsumsi bagi mereka yang diet.

Liputan6.com, Surabaya Tepung pengganti terigu yang bahan dasar umbi talas berkarbohidrat rendah buatan Ignasius Riven Boi (25) mahasiswa Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya, sangat cocok dikonsumsi bagi mereka yang menjalankan program diet.

Putra ke-4 dari pasangan Michael Dabut dan Magdalena Jemina ini mengatakan bahwa dalam tugas akhirnya, dia mencoba membuat kue roll berbahan dasar tepung ubi talas yang dicampur dengan tepung komposit seperti tepung pisang dan tepung kacang hijau sebagai penyeimbang gizi.

"Kue roll ini cocok dikonsumsi bagi yang menjalankan program diet, karena kadar lemaknya hanya 0,2 persen, tapi kadar serat cukup tinggi sekitar 5,3 gram (20,5 persen) dan kadar protein 1,9 persen," kata Ignasius kepada wartawan, Senin (5/10/2015).

Tentang latar belakang gagasan kue roll dari ubi talas itu, Mahasiswa semester delapan Fakultas Pertanian Unitomo, jurusan Teknologi Pangan ini terinspirasi dari melimpahnya talas di kota asalnya Flores Nusa Tenggara Timur (NTT). Talas-talas tersebut sering tidak terjual hingga akhirnya membusuk.

"Di Flores ubi talas dapat diperoleh dengan mudah dan masyarakat juga sering membuangnya dengan percuma karena belum mengetahui bagaimana memanfaatkannya. Tapi di Surabaya harga dari satu kilogram ubi talas saja bisa mencapai Rp 5 ribu. Selain itu dari hasilnya apabila telah diolah menjadi kue roll dan siap dikonsumsi keuntungannya bisa mencapai ratusan ribu," imbuh Ignasius. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bisa dibuat aneka kue

Selama kurang lebih dua bulan di Laboratorium Unitomo saat melakukan tugas akhir, pria berambut plontos ini dapat menghasilkan temuan bahwa tepung dari ubi talas dapat dibuat untuk kue roll, donat, brownies, cookies, cream sup, dan kue lainnya.

Selanjutnya, tepung talas sebelum dapat diolah menjadi kue. Terlebih dahulu ubi talas diiris kecil-kecil, direndam menggunakan air garam selama semalamn untuk menghilangkan rasa gatal ketika dimakan, lalu ditiriskan dan dijemur hingga kering. Talas kemudian dioven, untuk mengurangi kadar airnya yang cukup banyak yakni 73 persen. Setelah itu digiling menggunakan blender hingga menjadi tepung talas yang siap diolah menjadi kue.

"Untuk membuat kue kering dibutuhkan 75-100 persen tepung ubi talas. Tapi, kadar tepung ubi talasnya bisa juga hanya 50 persen dicampur dengan 50 persen tepung terigu atau tepung kacang hijau dan tepung pisang. Selain itu juga mencampurkan telur ayam 2 butir, gula pasir 50 gram, cake emulsifier 1 sendok teh, santan 50 mili liter buttercream secukupnya pandan pasta 1 sendok teh," lanjut Ignasius.

Apalagi, katanya, nilai gizinya juga sangat tinggi. "Kue dari ubi talas itu bermanfaat untuk diet dan cocok untuk penderita diabetes, dan saya berencana mematenkan hasil riset ini," tegas Ignasius.

Ignasius membandingkan 100 gram tepung terigu yang mengandung kadar protein 8-13 persen Gluten (protein).

"Sedangkan 100 gram tepung ubi talas mengandung 1,9 persen protein, 0,2 persen lemak, 23,7 persen karbohidrat, dan 5,3 gram (20,5 persen) serat," pungkas Ignasius.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.