Sukses

Duet Maut Penghadang Keropos Tulang

Dalam uji klinis yang bertujuan untuk mengetahui peran vitamin D dan kalsium dalam mencegah fraktur tulang paha

Liputan6.com, Jakarta Duet kalsium dan vitamin D pernah diteliti oleh tim yang terdiri dari Chapuy MC, Arlot M.E., Duboeul F., Brun J., dan Crouzet B. Dalam uji klinis yang bertujuan untuk mengetahui peran vitamin D dan kalsium dalam mencegah fraktur (patah tulang) tulang paha ini menyertakan sekitar 3.270 wanita sehat berusia 69-106 tahun. Sekitar 1.634 wanita menerima 1.200 mg elemental kalsium dan 800 IU vitamin D3, sementara 1.636 wanita menerima plasebo ganda.

Untuk mengontrol dampak dari gaya hidup mereka, yang dipilih adalah mereka yang bertempat tinggal di panti jompo. Pada akhir bulan ke-18, mereka yang mengonsumsi vitamin D dan kalsium memiliki risiko fraktur atau patang tulang pada area panggul 43 persen lebih rendah dan risiko fraktur pada area di luar tulang punggung 32 persen lebih rendah dibanding dengan wanita dalam kelompok plasebo. Para wanita itu juga mengalami 2,7 persen peningkatan kepadatan tulang paha atas (femoral neck).

Sementara kelompok plasebo menunjukkan penurunan kepadatan 4,6 persen. Pada kelompok plasebo terjadi peningkatan risiko fraktur tulang panggul selama masa penelitian, sementara risiko terjadinya fraktur tulang panggul dalam grup yang diterapi kalsium dan vitamin D3 tetap stabil. Fraktur pada area tulang punggung tidak diteliti dalam uji klinis ini.

Dalam uji klinis yang lain ditemukan juga kesimpulan yang menarik. Dalam uji klinis ini, sekitar 583 wanita berusia rata-rata 85,2 tahun dipilih secara acak untuk menerima satu dari tiga pengobatan. Sebanyak 199 wanita menerima kalsium dan vitamin D3 dalam kombinasi tetap. Sementara 190 wanita menerima kalsium dan vitamin D3 secara terpisah, dan 174 menerima plasebo.

Kedua grup yang menerima kalsium dan vitamin D3 secara tetap maupun terpisah mendapatkan 1.200 mg kalsium dan 800 IU vitamin D3. Hasil uji menunjukkan bahwa kedua grup yang menerima suplementasi kalsium menunjukkan peningkatan serum 25 hydroxycholecalciferol dan penurunan kadar serum PTH setelah 6 bulan suplementasi. Dalam pengukuran tingkat kepadatan tulang paha pada subgrup yang terdiri dari 114 pasien, ditemukan adanya penurunan kepadatan tulang dalam grup yang menerima plasebo, sementara tingkat kepadatan tulang tidak berubah dalam grup suplementasi.

Tidak ada perbedaan yang terobservasi dalam pengukuran tingkat kepadatan tulang lengan bawah dan pengukuran ultrasound pada tulang tumit antara grup suplementasi dan plasebo. Grup yang menerima plasebo menunjukkan risiko fraktur tulang panggul lebih tinggi sebesar 1,69 kali dibandingkan grup yang menerima suplementasi.

Dari kedua penelitian tersebut para peneliti ini menyimpulkan bahwa secondary hyperthyroidism, penurunan kepadatan tulang panggul, dan risiko fraktur tulang panggul dapat dikurangi dengan suplementasi kombinasi vitamin D3 dan kalsium. Dengan kata lain, 1.200 mg elemen kalsium dan 800 IU vitamin D3 per hari sangat efektif dalam mencegah dan mengobati osteoporosis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini