Sukses

Lupus Sama Bahayanya dengan Kanker atau HIV

Seperti halnya Orang dengan HIV AIDS (ODHA), sepanjang hidupnya orang dengan Lupus akan terus berurusan dengan obat.

Liputan6.com, Jakarta Lupus atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE) hingga kini belum ada yang tahu penyebab dan pengobatannya. Seperti halnya Orang dengan HIV AIDS (ODHA), sepanjang hidupnya orang dengan Lupus akan terus berurusan dengan obat.

Seperti disampaikan Ketua Yayasan Lupus Indonesia, Tiara Savitri, fungsi obat yang ada saat ini hanya untuk mengurangi rasa sakit dan sebagai penekan antibodi. Karena pada Odapus, sistem tubuh mereka menghasilkan antibodi berlebih sehingga justru malah menyerang jaringan dan organ.

"Lupus itu hanya sedikit memiliki keterlibatan genetik, selebihnya adalah faktor hormon dan lingkungan. Bila ibunya memiliki Lupus, baru anaknya bisa kena neonatal lupus, itupun hanya 7 persen kemungkinannya. Jadi lingkungan sangat berpengaruh," ujarnya.

Meski demikian, Tiara menyayangkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang belum menanggung semua obat penyakit autoimun ini.

"Lupus menyerang seluruh organ tubuh, bisa ke ginjal, jantung, paru-paru, darah, saraf, mata, sendi, kulit, hati. Oleh karena itu, penyakit ini sama seperti penyakit kronik lainnya seperti diabetes, darah tinggi, kanker, tapi mengapa pasien tidak mendapat hak yang sama?" ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Lupus merupakan penyakit peradangan kronik yang terjadi karena sistem daya tahan tubuh seseorang menyerang sel dan jaringan tubuhnya sendiri

    Lupus

  • JKN adalah singkatan dari Jaminan Kesehatan Nasional.

    JKN