Usai Olahraga, Remaja Ini Malah Terkena Alergi Parah

Liputan6.com, New York- Seorang remaja perempuan asal Kanada memiliki alergi makanan yang tidak biasa. Alergi ini hanya muncul usai dia berolahraga seperti diungkapkan dalam laporan terbaru.

Alergi yang mendera remaja 17 tahun ini muncul pertama kali ketika ia mengonsumsi camilan berupa rice crackers (kerupuk beras) dan hummus sebelum dia berolahraga di treadmill di rumah. Usai berlari 10 menit, bibirnya mulai membengkak.

Ia pun berhenti berlari, tapi gejalanya makin parah. Reaksi alergi menjadi makin berat, matanya bengkak, tubuhnya gatal-gatal, dan nyeri perut atau dikenal dengan anafilaksis.

Remaja ini pun segera dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan Benadyl dan epinefrin. Tiga jam sesudahnya reaksi alergi mereda.
Selanjutnya remaja ini mendatangi klinik alergi untuk melakuan tes. Ternyata buncis yang menyebabkan munculnya reaksi alergi.

"Kami berharap kasus ini bisa berfungsi sebagai pengingat pentingnya hal ini meski jarang terjadi. Alergi makanan yang terjadi usai olahraga bisa didiagnosis sehingga bisa dibuatkan strategi yang menyelamatkan nyawanya," terang peneliti dari Montreal Childres's Hospital seperti tertulis dalam Journal of Medical Case Reports.

Para dokter menduga gadis ini memiliki food-dependent exercise-induced anaphylaxis (FDEIA) yang terjadi ketika mengonsumsi makanan tertentu sebelum olahraga. Orang dengan kondisi ini tak akan bereaksi terhadap makanan lain.

FDEIA biasanya lebih sering terjadi pada remaja dan orang dewasa daripada anak-anak seperti dilansir laman Live Science, Selasa (29/9/2015).

Dalam kasus ini tak jelas mengapa reaksi alergi terjadi seusai berolahraga. Para peneliti menduga aktivitas fisik saat olahraga memicu perubahan fisiologis yang meningkatkan penyerapan alergen di dalam usus.

Para dokter yang memeriksanya menyarankan agar tak makan kacang-kacangan jenis chickpea serta makanan hummus (hidangan khas Levant semacam selai gurih yang dibuat dari kacang Arab giling) lain dua jam sebelum atau sesudah berolahraga.