Sukses

Kemkes Perkuat Upaya Kesehatan Masyarakat demi Sukseskan JKN

Komitmen pemerintah untuk mengalokasikan anggaran kesehatan sebesar 5 persen akan lebih ditekankan pada kegiatan pencegahan dan promotif.

Liputan6.com, Jakarta Komitmen pemerintah untuk mengalokasikan anggaran kesehatan sebesar 5 persen akan lebih ditekankan pada kegiatan pencegahan (preventif) dan promotif. Kesempatan ini juga dilakukan untuk memperbaiki pembangunan kesehatan melalui Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).

Begitu disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan dr Untung Suseno Sutarjo, M. Kes saat sambutan `Seminar Sinergi UKM dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk percepatan Indonesia Sehat` di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Selasa (22/9/2015).

"Dalam pembangunan kesehatan, kita tak bisa memihak pada satu kementerian. Butuh akses yang cukup besar untuk mewujudkan JKN. Tanpa upaya pencegahan, biaya kesehatan akan meningkat. Oleh karena itu, strategi preventif dan promotif dilakukan," katanya.

Ditemui di tempat yang sama, Ketua Umum Ikkesindo, Dr. dr. Supriyantoro, Sp. p. Mars mengatakan, program JKN akan menggerus anggaran Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan apabila tidak diimbangi UKM, khususnya di Puskesmas.

Di sisi lain, Pakar kesehatan publik, Dra. Nina Sardjuani, Ma menuturkan, kerjasama lintas sektor dalam memperkuat pelayanan kesehatan di era JKN bukan hanya melibatkan Kementerian Kesehatan tapi perlu perhatian dari semua pihak.

"Upaya untuk penanganan penyakit saat ini hanya bersifat jangka pendek. Oleh karena itu, disini kami akan menekankan program untuk mengubah gaya hidup. Kerjasama dengan Kementerian pekerjaan Umum misalnya, bagaimana membantu penyediaan air bersih dan sanitasi untuk mencapai status gizi yg baik," katanya.

Selain itu, kata dia, pengawasan dalam seluruh proses makanan yang diperjualbelikan harus mematuhi peraturan untuk membatasi konsumsi gula, garam dan lemak.

"Paradigma sehat dan pembangunan sehat hanya terwujud bila setiap sektor bekerjasama. Sebab masalah kesehatan ternyata butuh perhatian untuk memperbaiki sumber daya berkualitas," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.