Sukses

Demi Nobel, Ilmuwan Ini Rela Penisnya Disengat Lebah

Demi penelitian dan penghargaan nobel, ilmuwan ini rela disengat lebah di seluruh tubuhnya termasuk penis

Liputan6.com, Jakarta Michael Smith dari Cornell University, Ithaca, New York, membiarkan penis dan 24 bagian titik tubuhnya disengat lebah madu. Penelitian cukup menyakitkan itu ia lakukan untuk menguji pengaruh sengatan lebah. Dan usahanya sukses mengantarkannya memenangkan Nobel Prize Ig (parodi Nobel). Smith ingin menunjukkan bagian tubuh yang paling sakit dan tidak saat jika disengat lebah.

Tak hanya sekali sengatan itu dilakukan tapi berulang kali di 25 lokasi tubuh yang berbeda. "Jika Anda dipaksa memilih tersengat di hidung dan penis, Anda ingin lebih banyak sengatan ke penis, "Ini menyakitkan. Mendapat sengatan di hidung adalah pengalaman seluruh tubuh. Tubuh Anda benar-benar bereaksi.... Ini listrik dan berdenyut," kata Smith dilansir Mirror.

Dedikasi Smith ini mendapatkan IG Nobel Prize untuk Fisiologi dan entomologi. Ig Nobel Prize diselenggarakan untuk memberikan penghargaan kepada saintis yang tetap melakukan penelitian berdasarkan obyek yang diteliti. Ig Nobel Prize biasanya diberikan kepada saintis yang penelitiannya kerap dijadikan bahan tertawaan, padahal maknanya penting dalam sebuah penelitian ilmiah.

Alhasil jargon parodi Nobel itu sendiri adalah "membuat orang tertawa, dan kemudian membuat orang berpikir." Sengatan Lebah dan Ayam Jalan Mirip Dinosaurus Penghargaan tahunan ke-25 itu diadakan di Harvard University pada hari Kamis, yang diselenggarakan oleh majalah ilmiah humoristic Annals of Improbable Research. Hadiah tahunan tersebut dimaksudkan untuk menghibur dan mendorong penelitian global dan inovasinya. Sedangkan Nobel Prize penting diberikan di Swedia, yang akan diumumkan bulan depan.

Namun hadiah Ig Nobel Prize yang diterima Smith secara bersama-sama juga diberikan kepada Justin Schmidt, yang menciptakan Schmidt Sting Pain Index, untuk mengukur tingkat rasa sakit relatif ketika disengat berbagai serangga. Smith, yang sebelumnya belajar perlindungan lebah di Atlantic College di Cowbridge, dekat Cardiff, menguji sengatan ke 25 bagian yang berbeda dari tubuhnya.

Dia kemudian menilai nyeri yang dihasilkan dari nol sampai sepuluh. Luka-lukanya ada pada tengkorak, ujung kaki tengah, dan lengan atas yang paling menyakitkan dan pada lubang hidung, bibir atas, dan batang penis yang paling menyakitkan. Pemenang lainnya antara lain tim dari Georgia Institute of Technology yang dipimpin Patricia Yang.

Mereka membawa pulang Ig Nobel untuk Fisika untuk penelitian yang menetapkan semua mamalia berat lebih dari 3 kilo memerlukan waktu yang sama sekitar 21 detik untuk buang air kecil. Mamalia kecil seperti pengerat dan tikus dapat jauh lebih efisien dan melakukan pekerjaan itu dalam waktu kurang dari satu detik. Dan penelitian aneh tak hanya ada di Amerika.

Pemenang Parodi Nobel ini datang dari seluruh dunia. Dr Rodrigo Vasquez dari University of Chile memenangkan hadiah biologi untuk karyanya menempel ekor buatan di pantat ayam '. Temuan yang paling revolusioner ini membuat ayam berjalan dalam cara yang sama seperti dinosaurus bipedal seperti T-Rex, atau setidaknya ahli paleontologi berpikir dinosaurus berjalan dengan cara yang sama. (Melly F)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini