Sukses

Pria Gaek Bercinta Kalahkan Pemuda 18 Tahun, Apa Rahasianya?

Gordon Lawson yang berusia 75 tahun memiliki sejumlah masalah kesehatan yang membuatnya mengalami disfungsi ereksi.

Liputan6.com, Jakarta Gordon Lawson yang berusia 75 tahun memiliki sejumlah masalah kesehatan yang membuatnya mengalami disfungsi ereksi. Namun, kehidupan seksual Lawson kini seperti ketika masih berusia 18 tahun. Dan itu semua bukan karena pil biru (viagra).

Lawson mengalami kanker prostat, tekanan darah tinggi, dan masalah dengan ginjal. Ia sudah mencoba Viagra selama beberapa tahun untuk memerangi disfungsi ereksi. Kadang-kadang obat itu membantunya mempertahankan ereksi, tetapi bisa juga membutuhkan waktu lama untuk berfungsi.

"Ini seperti Anda mencoba menangkap kereta dengan pasangan Anda," kata Lawson seperti dikutip Menshealth, Rabu (16/9/2015).

Lawson kemudian mencoba cara lain yakni terapi injeksi penis. Tapi menyebabkan masalah yang sama. Ia harus menyuntikkan jarum di penisnya 5 sampai 20 menit sebelum hubungan seksual untuk meningkatkan aliran darah.

Setelah kehabisan ide, Lawson meminta bantuan Brian Steixner, MD, Direktur Institut Kesehatan Pria di Jersey Urologi Group. Dokter menyarankan pilihan yang mengejutkan yakni operasi implan penis.

"Meskipun implan penis telah ada sejak tahun 1973, hasilnya tak selalu bisa diandalkan," kata Dr Steixner.

Tapi hari ini, kemajuan teknologi membuat operasi berhasil seperti perawatan oral. Sekitar 25.000 operasi implan penis dilakukan setiap tahun, lanjut Dr. Steixner, dan 94 persen pasien yang menjalani prosedur mengaku puas dengan hasilnya pada 2 tahun kemudian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sempat ragu

Sempat ragu

Awalnya Lawson ragu-ragu, tapi dia akan mencoba apa saja untuk menyelamatkan kehidupan seksnya.

Dia dijadwalkan operasi pada hari ulang tahunnya. Proses pemulihan 6 minggu setelah prosedur itu sedikit menyakitkan, tapi ia tahu hasilnya akan manis.

Setelah 4 minggu, Dr. Steixner menunjukkan Lawson bagaimana menggunakan implan dengan meremas lembut pompa dalam skrotum. Tak lama setelah itu, Lawson dan istrinya mampu berhubungan seks kapan saja mereka inginkan.

Sebelum menjalani operasi, Lawson mengatakan disfungsi ereksi membuatnya selalu merasa cemas. Tapi sekarang dia dan istrinya bisa kembali merasakan hubungan layaknya masih muda. 

"Anda tidak harus berhenti setelah satu orgasme," kata Lawson. "Anda dapat pergi ke posisi nomor dua, posisi nomor tiga. Selama pasangan Anda ingin, Anda bisa memiliki kemampuan itu. Pemuda 18 tahun pasti kalah."

 

3 dari 3 halaman

Cara Kerja Implan Penis

Cara Kerja Implan Penis

Melalui sayatan kecil, dokter menempatkan pompa kecil di dalam skrotum yang menarik reservoir yang diisi dengan air steril, ditempatkan di belakang dinding perut Anda.

Jika Anda menekan pompa, air dikirimkan ke dua silinder plastik di dalam penis, mengisinya dan merangsang ereksi.

"Urolog dapat melakukan operasi 45 menit, tapi kebanyakan pasien dirujuk ke spesialis implan," kata Dr Steixner.

Direktur Duke Prostate Center at Duke University Medical Center Judd Moul, MD, mengatakan, risiko infeksi setelah operasi penis implan sekitar 5 persen. Komplikasinya juga relatif rendah, sehingga Dr. Moul masih merekomendasikan operasi untuk pasien-pasiennya. (Melly F)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini