Sukses

Mau Jujur tentang Obat Dokter Gigi ini Malah Disomasi

Berusaha menyampaikan sebuah fakta, dokter gigi W malah kena somasi obat yang mengklaim dapat menyembuhkan sariawan

Liputan6.com, Jakarta "Kicauan itu sudah 1,5 tahun yang lalu. Aku sendiri tidak tahu kenapa Chripstory itu muncul lagi. Kalau masalah somasi itu tidak masalah, kami akan menjawab surat somasi tersebut," jawab seorang dokter gigi inisial W yang baru mendapat surat somasi dari produsen cairan kesehatan mulut.

Gara-gara kicauan sang dokter yang `gerah` dengan iklan produk cairan yang mengklaim dapat menyembuhkan sariawan di dalam mulut di Twitter, perusahaan produk tersebut langsung mengirim surat somasi karena tak terima dengan bunyi kicauan itu.

"Siapa saja pasien yang datang, dokter gigi tidak menganjurkan menggunakan produk itu. Bukan apa-apa, dari yang kami pelajari, belum ada penelitian atau uji klinis yang menyebut kandungan polikresulin di dalam produk itu cocok digunakan di dalam mulut. Biasa digunakan di vagina dan anus," kata dokter W saat dihubungi Health Liputan6.com pada Senin (14/9/2015)

Dokter W mengatakan, ada tiga kegunaan dari zat polikresulin tersebut. Hemostatik (menghentikan pendarahan), mengambil jaringan yang rusak, dan antiseptik. "Fungsi umum cairan tersebut di anus untuk melepas jendolan yang ada di anus. Ketika cairan itu diteteskan, jendolan melepas," kata dia menambahkan.

Terkait somasi itu, dokter gigi W akan mematuhi semua isi surat yang dia terima. Lagipula yang dipermasalahkan itu adalah kicauan 1 tahun yang lalu, 23 September 2014. "Saya sendiri tidak menyatukan semua kicauan ke dalam Chirpstory. Dan tiba-tiba file itu muncul lagi," kata dokter gigi W.

Dari hasil penelusuran kami, dikumpulkan jadi satu dan dijadikan Chirpstory oleh @mfahmia2705. File itu sudah dilihat 54.185 kali, dan dibagi ke 66 akun di Twitter dan 1.563 di Facebook. Biasanya, Chripstory yang memiliki banyak viewers akan muncul sendiri di Twitter tanpa ada yang share.

Ada pun inti dari isi kicauan dokter gigi W adalah.

1. Jangan menggunakan produk tersebut karena dia tahu kandungannya tidak baik jika digunakan ke dalam mulut. Kicauan itu ada karena dokter gigi W merasa iklan dari produk tersebut terlalu gencar, dan mengklaim dapat menyembuhkan sariawan.

2. Seorang bapak berusia 32 yang pernah jadi pasien dokter gigi W meninggal dunia karena Myelofibrosis dengan kondisi gigi yang menyeramkan. Bagian bibir menghitam dan rusak parah. Myelofibrosis semacam leukimia di mana sumsum tulang belakang pasien tidak bisa memproduksi sel darah.

3. Sewaktu hidup, si pasien pernah berobat ke dokter W dan mengeluh sariawan di bibir. Si bapak mengaku meneteskan obat tersebut. Bukannya sembuh, sariawan malah makin besar dan harus dibawa ke IGD.

4. Si Bapak melanjutkan ceritanya. Setelah tiga hari di rumah sakit, bengkak di bibir berkurang tapi luka sariawannya makin besar sampai berlubang.

5. Akhir cerita, si bapak terkena sepsis, infeksi bakteri dalam darah gara-gara infeksi di mulut itu.

Rupanya, pengalaman bapak ini diangkat oleh dokter gigi W jadi laporan kasus. Sang dokter pun melakukan penelurusan tentang kandungan yang ada di obat tersebut yaitu polikresulen.

Berikut fakta yang dipaparkan dokter gigi W di akun Twitternya.

#1 Ternyata, tidak ada jurnal kedokteran yang membahas hasil penelitian polikresulen di dalam mulut.
#2 Ada pun sistem kerja dari polikresulen adalah mematikan sel-sel dengan cara menyempitkan pembuluh darah kapiler, lalu sel tidak mendapat suplai darah, sel pun mati. Cara kerja polikresulen ini yang diklaim dapat menyembuhkan sariawan. Padahal, bukan sembuh yang didapat, melainkan sel-sel jadi mati. Tak heran orang yang memakai itu tidak merasa sakit lagi.
#3 Menurut dia, justru yang menyembuhkan sariawan itu bukan kandungan polikresulen melainkan badan pasien sendiri. Ketika badan tidak mampu memperbaiki jaringan jadi kayak bapak itu. Akibatnya luka tidak sembuh, infeksi menyebar, dan bisa saja mati.

"Sudahlah si bapak itu tidak punya cukup darah, pakai obat itu suplai darah malah diputus. Jadilah kondisi si bapak seperti itu," kata dokter gigi W.

"Kalau produsen obat tersebut mempersoalkan mengenai kicauan seorang pasien, seharusnya baca dulu semuanya. Di situ saya sudah jelasin kondisi pasien yang sebenarnya," kata dokter gigi W.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini