Sukses

IPEKA Plus BSD Kenalkan Kurikulum Berwawasan Lingkungan

Sekolah Kristen IPEKA Plus BSD memiliki kurikulum berwawasan lingkungan.

Liputan6.com, Tangerang Mengacu kepada sejumlah studi yang menemukan proses pendidikan alam dapat membantu kecerdasan anak, sekolah Kristen IPEKA Plus BSD memiliki kurikulum berwawasan lingkungan.

Yayasan nirlaba yang dibangun di kawasan BSD City, Tangerang Selatan ini mengusung metode pembelajaran yang dinamakan IPEKA Ecoliteracy Studies (IES), pendidikan yang melibatkan teknologi dan lingkungan alam di luar kelas.

Adapun konsep dasar metode IES, menurut Direktur Utama Operasional IPEKA, Petroes Suryo, adalah Hands On atau siswa secara langsung menerapkan apa yang dipelajari di kelas secara multi disiplin ilmu dengan mengerjakan proyek di setiap situs.

"Anak-anak harus paham, mereka bukan hanya harus memiliki kemampuan akademisi melainkan juga moral, berkarakter baik. Jangan sampai ada yang pintar tapi korupsi. Mereka pun dididik secara sosial emosional, spiritual moral," katanya saat temu media di IPEKA BSD City, Tangerang Selatan, Sabtu (12/9/2015).

Lantas apa itu IES? Petrus menerangkan, anak-anak akan mengalami suasana theme park yang akan mengajarkan mereka tentang pentingnya lingkungan dan menjaga alam.

Ada 5 situs yang terdapat di sekolah ini, seperti:

1. Situs iklim dan cuaca

Sekolah ini memiliki Eco House dimana anak-anak diajarkan mengenal kondisi alam, memiliki rasa peduli terhadap alam dan pengalaman langsung menjaga alam dengan teknologi cuaca seperti anemometer, hygrometer, thermometer, pengukur kualitas udara dan cuaca.

2. Agriscience

Mengenalkan tanaman dan fungsinya mungkin sudah ada di sekolah lain. Namun yang berbeda di sekolah ini, anak-anak dapat langsung memanfaatkannya. Misalnya, mereka belajr mulai dari pemberian pupuk, hingga tanaman menhasilkan bunga atau buah dan siap dijual. Ada pula tempat pengelolaan tanaman hidroponik.

Selain itu juga, ada peternakan ayam dan ikan serta pengeloaan sampah atau pembuatan kompos. 

3. Water concervation

Ini cukup menarik. Dalam situs konservasi air, sekolah memanfaatkan pengeloaan air sesunggungnya.

Direktur operational bidang pendidikan, Santosa setiadji mengatakan, konservasi ini sengaja diperlihatkan ke anak-anak agar mereka paham bagaimana air itu berharga. "Secara fisika, mereka dapat belajar bagaimana perhitungan pipa-pipa penyulingan. Kimia, mereka belajar berapa tingkat keasaman (pH) dan kapan air aman digunakan, secara ekonomi, mereka bisa melihat bagaimana suplai air atau berapa jumlah besi yang digunakan dan bisa didaur ulang. Semua diajarkan dan mereka harus melewati pendidikan ini," katanya.

4. Renewable energy site

Pemanfaatan energi juga menjadi daya tarik pendidikan disini. Anak-anak akan diajarkan bagaimana mereka dapat menghargai listrik dan bagaimana teknologi listrik dan teknologi surya dapat menghasilkan listrik untuk kita semua. 

5. Recycle site

Petroes menuturkan, di dunia ini ada banyak sampah. Sayangnya, tidak banyak orang yang paham bagaimana mengelola sampah dan menjadikannya keuntungan. Padahal ada banyak contoh pengelola sampah yang kaya. "Kita ajrkan mereka untuk membuang sampah dengan benar di tiga jenis tempat sampah dan mendaur ulang," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini