Sukses

5 Penyakit yang Bisa Terjadi Kala Anda Kerap Menguap

Menguap juga bisa berarti tubuh Anda sedang mengirim sinyal untuk masalah kesehatan tertentu.

Liputan6.com, Jakarta Apakah Anda menguap sepanjang waktu bahkan ketika Anda telah tidur malam selama 8 jam? Jika ya, waspadai tanda penyakit yang ada di dalam tubuh Anda.

Beberapa hipotesis muncul untuk menjelaskan alasan kita menguap, namun para ahli hingga kini belum menemukan konsensus tentang fenomena ini.

Dalam kehidupan sehari-hari, menguap kerap disebut tindakan memalukan, terutama jika Anda berada di rapat atau berbicara dengan seseorang tentang sesuatu yang serius. Menguap juga identik dengan kelelahan. 

Selain itu, menguap juga bisa berarti tubuh Anda sedang mengirim sinyal untuk masalah kesehatan tertentu. Seperti dikutip Boldsky, Selasa (8/9/2015) berikut masalah kesehatan yang mungkin Anda hadapi:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masalah jantung

1. Masalah jantung

Seorang Psikolog di Georgia Gwinnett College Lawrenceville, Ga, Steven M. Platek , Ph.D., mengatakan, menguap berfungsi meningkatkan aliran darah arteri dan memungkinkan aliran darah yang lebih dingin ke otak.

Jadi bila Anda merasa terganggu karena terus menguap tapi tidak lelah, coba ambil tes jantung. 

2. Multiple Sclerosis

Sebuah studi terbaru menyatakan, orang yang menderita multiple sclerosis menderita disfungsi thermoregualtory (ketidakmampuan untuk mengontrol suhu tubuh mereka) yang menyebabkan seseorang terus menguap.

3 dari 3 halaman

Gangguan otak

3. Gangguan otak

Alasan lain mengapa Anda sering menguap bisa dikarenakan Anda menderita radang otak akibat stroke. Di sisi lain, studi terbaru menunjukkan, menguap berlebihan adalah gejala pada pasien yang menderita lesi di batang otak mereka.

4. Epilepsi

Sering menguap juga bisa menjadi tanda penyakit epilepsi. Neurolog Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Fitri Octaviana Sumantri, SpS(K), M. Pd. Ked, sempat mengatakan, penyebab epilepsi sulit ditentukan. Maka itu, diagnosa harus ditegakkan dengan sangat hati-hati setelah melalui anamnesis yang rinci.

5. Efek obat-obatan

Obat-obatan yang Anda konsumsi dapat memicu rasa kantuk berlebihan. Disarankan untuk menginformasikan kondisi ini pada dokter Anda. Sebagai contoh, obat-obatan seperti SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor), antihistamin menyebabkan kantuk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini