Sukses

Hot Dog Sebabkan Kanker Otak?

Proses pengolahan daging menghendaki kehadiran pengawet yang membuat daging tetap berwarna kemerah-merahan.

Liputan6.com, Jakarta Proses pengolahan daging menghendaki kehadiran pengawet yang membuat daging tetap berwarna kemerah-merahan. Pengawet tersebut adalah natrium nitrit. Di dalam lambung manusia, natrium nitrit akan diubah menjadi nitrosamin yang mendatangkan risiko kanker.

Kadang nitrosamin sudah terbentuk pada daging, tanpa menunggu sampai di lambung manusia, misalnya pada daging babi asap. Oleh karena itu, kita perlu bijaksana dalam mengonsumsi daging olahan yang sudah mengandung natrium nitrit. Ekspose daging olahan ke dalam tubuh secara terus-menerus akan kurang baik bagi kesehatan, tetapi kalau sekali-kali makan tentu boleh-boleh saja.

Peneliti di University of North Carolina, menemukan bahwa anak-anak muda yang mengkonsumsi hot dog sekali atau lebih dalam seminggu, menghadapi risiko kanker otak dua kali lipat dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsinya. Dan mereka yang menelan vitamin-vitamin antioksidan (A, C, E), ternyata tidak mudah terkena kanker otak.

Ini menunjukkan peran penting dari antioksidan di dalam melawan radikal bebas dan zat-zat karsinogenik (penyebab kanker). Untuk memangkas peran aktif HCA di dalam daging, dapat dilakukan dengan rekayasa teknik pengolahan daging yaitu dengan mencampurkan kedelai ke dalamnya.

Bila hamburger yang dijual oleh restoran fast food dicampur dengan sedikit kedelai, maka bahaya kanker di seluruh dunia akan dapat dikurangi secara signifikan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Kanker otak merupakan kanker yang berawal dari sel otak. Saat kanker otak bertumbuh, sel kanker dapat menyebabkan tekanan pada jaringan otak

    Kanker Otak

  • hot dog