Sukses

Mengenali Penyakit Jantung pada Bayi

Liputan6.com, Jakarta Penyakit Jantung Bawaan (PJB) memiliki beberapa klasifikasi yang satu sama lain memiliki perbedaan. Secara garis besar, PJB dapat dibagi menjadi PJB sianotik dan PJB non sianotik. Pada PJB sianotik, bayi baru lahir terlihat biru oleh karena terjadi percampuran darah bersih dan darah kotor melalui kelainan pada struktur jantung.

Pada kondisi ini jaringan tubuh bayi tidak mendapatkan cukup oksigen yang sangat berbahaya sehingga harus ditangani secara cepat. Sebaliknya pada PJB non sianotik tidak ada gejala yang nyata sehingga seringkali tidak disadari dan tidak terdiagnosa baik oleh dokter maupun oleh orang tua.

Gejala yang timbul awalnya berupa lelah menyusui atau menyusui sebentar-sebentar dan gejala selanjutnya berupa keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan.

Hal penting yang perlu diketahui adalah tata laksana untuk berbagai jenis PJB tersebut juga berbeda satu sama lain. Oleh karena itu kami mencoba untuk memberikan informasi kepada para pembaca mengenai tata laksana singkat dari beberapa jenis PJB yang paling sering terjadi.

Mengapa terjadi?
Penyebab terjadinya PJB belum diketahui dengan pasti. Kebanyakan ahli menduga timbulnya PJB pada bayi-bayi baru lahir disebabkan oleh gabungan beberapa faktor, di antaranya adalah infeksi virus rubella (salah satu komponen agen penyebab kelainan bawaan pada janin yang sering disebut dengan TORCH) pada saat kehamilan, penyakit gula pada saat kehamilan, kebiasaan merokok, konsumsi obat tertentu seperti asam retinoat untuk pengobatan jerawat, alkohol, dan faktor genetik atau keturunan. Faktor keturunan dapat dilihat apabila saudara kandung atau orang tua dari bayi yang menderita PJB juga memiliki kelainan yang sama.

dr Johan Winata, Sp.JP

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS Mitra Keluarga Kalideres

Sumber :
http://emedicine.medscape.com/cardiology
DKL Cheuk, dkk. Parent’s Understanding of Their Child’s Congenital Heart Disease. Heart 2004;90;435-439.
Mathias Sigler and Christian Jux. Biocompability of Septal Defect Closure Devices. Heart 2007;93;444-449.
M Szkutnik, dkk. Use of The Amplatzer Muscular Ventricular Septal Defect Occluder for Closure of Perimembranous VentricularSeptal Defects. Heart 2007;93;355-358
Zhou Aiqing.The Present and Future of International Catheterization fo congenital heart disease.
Chinese Medical Journal 2001;114(5);451-452.
http://www.heartstats.org/topic.asp?id=3403
http://www.nlm.nih.gov/MEDLINEPLUS/ency/article/001114.htm#Calling%20your%20health%20care%20provider

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini