Sukses

Ribuan Balita Terserang Penyakit ISPA

Sepanjang Januari sampai Juli 2015, sedikitnya 7.466 anak di bawah umur lima tahun terkena penyakit infeksi saluran pernapasan (Ispa).

Liputan6.com, Jakarta Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh mendata sepanjang Januari sampai Juli 2015, sedikitnya 7.466 anak di bawah umur lima tahun terkena penyakit infeksi saluran pernapasan (Ispa).

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe dr Herliza di Lhokseumawe, Rabu mengatakan, penyakit Ispa di daerahnya tergolong tinggi, karena pengaruh cuaca.

"Berdasarkan data yang kita peroleh dari setiap Pukesmas, ada ribuan warga yang berobat karena terserang penyakit Ispa, baik balita maupun orang yang dewasa juga banyak yang terserang penyakit itu," ujar Herliza.

Herliza menambahkan, maraknya penyakit tersebut disebabkan kondisi udara yang tidak bagus, baik akibat tingginya polusi maupun suhu udara yang berubah-rubah, misalnya di saat pagi sangat panas kemudian sore menjelang malam sudah turun hujan.

Selain karena kondisi udara yang tidak bagus, penyebab lainnya terserang Ispan bagi anak balita karena orang tuanya sendiri yang merokok dekat anak-anak tersebut, asap rokok sangat berbahaya bagi balita, tambahnya.

Herliza merincikan, selama bulan Januari ada 1.10 penderita Ispa, Februari 1.172, Maret 1.229, April 1.077, Mei 1.162, Juni 889 dan Juli 827 penderita Ispa bagi anak usia dibawah lima tahun.

Menurutnya, Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe selalu memberikan penyuluhan dan sosialiasi tentang bagai cara mencegah dan bahaya penyakit Ispa, maka apabila sudah ada gejala-gejala penyakit tersebut segera berobat ke dokter.

Gejala penyakit Ispa tersebut diawali dengan batuk-batuk, kemudian disusul pilek dan sesak nafas. Apabila sudah melihat gejala tersebut maka segera berobat ke dokter, jangan sampai terjadi pneumonia.

"Kalau sudah mengalami batuk yang disertai pilek dan sesak nafas, maka segera ke dokter dan jangan dianggap sepele karena itu merupakan gejala Ispa," tutur Herliza.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.