Sukses

Meski Banyak Nilai Positif, Permainan Tradisional Kurang Diminati

Jajaran TNI di Sumatera Baratb(Sumbar) prihatin terhadap kurangnya perhatian generasi muda saat ini pada permainan tradisional

Liputan6.com, Jakarta Jajaran TNI di Sumatera Barat (Sumbar) prihatin terhadap kurangnya perhatian generasi muda saat ini pada permainan tradisional, sehingga ragam permainan anak tersebut mulai hilang.

"Padahal, permainan tradisional ini memiliki nilai kearifan lokal yang sangat mendidik dan memancing rasa nasionalisme anak, jauh lebih baik dari permainan di komputer maupun gadget," kata Dandim 0310/SSD Letkol Inf Zusnan Hadi dihubungi dari Padang, Selasa.

Menurutnya, melalui permainan tradisional itu, anak bisa memahami konsep sportivitas yang penting untuk perkembangan mental anak.

"Permainan seperti lompat tali atau congklak mengajarkan anak untuk bersikap sportif, bermain secara jujur, memperlihatkan sikap menghargai pemain lain, menerima kemenangan dengan sikap wajar atau menerima kekalahan secara terbuka," katanya.

Permainan tradisional tersebut menurut dia juga bisa membuat anak belajar mengelola emosi.

"Ini penting bagi mereka untuk melatih kecerdasan emosional anak," katanya.

Selain itu menurutnya, permainan tradisional juga mengajarkan cara untuk bekerja sama, meningkatkan kepercayaan diri, dan bersosialisasi.

"Karena mengandung banyak nilai positif, kita berupaya untuk mengenalkan kembali permainan tradisonal ini kepada generasi muda," kata Dandim 0310/SSD Letkol Inf Zusnan Hadi.

Menurutnya, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar `Festival Permainan Tradisional` dipusatkan di Lapangan M.Yamin Muaro Sijunjung, Sabtu (29/8).

Dia mengatakan, untuk menggelar festival tersebut, TNI menggandeng dinas terkait di Kabupaten Sijunjung.

"Kita berharap, kegiatan yang telah berlangsung itu bisa menggugah kembali kesadaran masyarakat untuk mengenali kembali permainan tradisional dan kearifan lokal," katanya.

`Festival Rakyat Tradisional` itu menurutnya diikuti oleh anak-anak mulai dari tingkat TK, SD, SLTP sampai tingkat SLTA.

Sementara Pelaksana Harian Danrem 032/Wirabraja, Kolonel Inf Bambang Ismawan mengatakan mendukung penuh kegiatan positif tersebut.

Dia mengatakan, dengan mengenalkan kembali nilai-nilai kearifan lokal tersebut, bisa menjaga generasi muda dari pengaruh negatif globalisasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini