Sukses

Ini yang Bikin Orang Malas Mendaftar BPJS Kesehatan di Bogor

Proses yang berbelit serta antrian yang panjang membuat sejumlah orang malas untuk membuat BPJS.

Liputan6.com, Jakarta Layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan memang membuat masyarakat terbantu untuk menerima fasilitas kesehatan. Namun, proses yang berbelit serta antrian yang panjang membuat sejumlah orang malas untuk membuat BPJS.

Seperti di Kantor BPJS Kesehatan Kota Bogor, hampir setiap hari antrian pemohon BPJS sudah mulai mengular sejak pukul 05.00 WIB. Warga harus berjibaku hanya untuk mengambil nomor antrian. Namun itu pun baru bisa diambil pada pukul 07.00 WIB.

Seperti yang dialami, Yudhi Maulana, warga Ciluar, Kota Bogor, yang mengaku sudah mengantre selama berjam-jam untuk bisa mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, Senin kemarin. Bahkan Ia terpaksa mengantre dua kali karena ada kesalahan data dalam pengurusan BPJS Kesehatan.

"Bagaimana tidak kesal, saya sebenarnya sudah melakukan pendaftaran pada Jumat lalu. Saya juga sudah ngantri lima jam. Sejak hari Jumat harusnya saya sudah bisa ambil virtual account (VA)-nya untuk pembayaran. Tapi alasannya sedang error, jadi saya harus balik lagi hari ini untuk ambil VA-nya. Ternyata ada yang salah," ungkapnya kesal, Selasa (1/9/2015).

Yudhi bermaksud mendaftar BPJS Kesehatan untuk diri sendiri serta untuk 2 anggota keluarganya. Namun, saat akan mengambil VA, namanya malah tidak tercantum, sedangkan anggota keluarga lainnya justru sudah terdaftar sebagai peserta BPJS sebelumnya.

Untuk itu, ia akhirnya harus kembali mengantre ke loket pengaduan. Yudhi kembali harus menunggu lama karena pegawai yang menangani pengaduan hanya 1 orang. Sedangkan yang akan melakukan pengaduan berjumlah ratusan orang.

"Sebenarnya saya sudah coba daftar online, cuma karena ada anggota keluarga saya lainnya yang terdaftar, jadi harus langsung ke kantor," ungkapnya.

Sementara, di kantor BPJS Kesehatan Kota Bogor memang tersedia komputer untuk warga yang ingin mendaftar secara online. Tapi komputer tersebut hanya teronggok di pojokan ruangan dalam kondisi mati dan tidak bisa dipergunakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini