Sukses

Musik Bantu Tingkatkan Fokus Anak Berkebutuhan Khusus

Musik dapat menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan kecakapan hidup anak berkebutuhan khusus (ABK) bila dikenalkan sejak dini

Liputan6.com, Jakarta Musik dapat menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan kecakapan hidup anak berkebutuhan khusus (ABK) bila dikenalkan sejak dini, kata Ketua Umum Asosiasi Dyslexia Indonesia, Kristianti Dewi di Bandung, Senin.

"ABK memiliki keterikatan jiwa dengan musik, kami ingin asah talenta mereka melalui musik karena musik mengajak mereka untuk fokus," kata Kristianti Dewi pada Diskusi Memaksimalkan Otak Anak di Melinda Hospital II.

Berdasarkan pengalaman, kata dia orang tua yang memiliki ABK kerap datang menitipkan anaknya dengan harapan bisa sembuh.

"Padahal tidak bisa begitu, autis disebabkan oleh kesalahan genetika yang tidak dapat dicegah maupun disembuhkan, yang bisa dilakukan adalah mengelola potensi mereka agar berkembang optimal," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk memacu tumbuh kembang ABK dengan maksimal, orangtua perlu mendeteksi sejak dini bila ada gejala dalam proses perkembangan anak sebelum menginjak dua tahun.

"Usia dini di sini artinya sebelum dua tahun, orangtua cukup memahami apa saja hal-hal yang wajib dikuasai seorang anak sebelum dua tahun pada umumnya, sehingga bila ada penyimpangan bisa cepat dikonsultasikan," kata perempuan yang juga aktif bergerak di Melinda Child Development Center itu.

Autis, kata Kristianti, lebih banyak menyerang anak laki-laki dibanding perempuan.

"Ini juga bukan penyakit yang mengancam keselamatan nyawa, sehingga tidak ada hubungannya dengan angka harapan hidup," kata dia.

Sebelum diskusi dimulai, sekelompok anak usia 7 hingga 23 tahun berkebutuhan khusus menampilkan permainan musik dengan membawakan sejumlah lagu anak-anak dipandu dengan seorang pembimbing dengan menggunakan gitar.

Anak-anak tersebut menyanyi sambil bermain tamburin. Salah satu di antara mereka, Rino, mengiringi irama dengan kibor.

"Rino sering membantu mengiringi musik beberapa band dan penyanyi solo ," kata dokter spesialis dan konsultan saraf anak, Purboyo Solek, yang juga berlaku sebagai pembimbing mereka.

Penampilan mereka ditutup dengan membawakan lagu milik band Nidji, "Laskar Pelangi".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.