Sukses

Produk Makanan Bayi Kemasan Belum Tentu Penuhi Asupan Sayuran

Terlebih setelah mereka menemukan makanan bayi itu memiliki rasa manis yang justru menyulitkan si Kecil mengenali rasa pahit.

Liputan6.com, Jakarta Iklan produk makanan bayi yang kerap menghiasi layar kaca membuat para orangtua percaya makanan kemasan tersebut menolong mereka dalam memenuhi asupan sayuran dan buah-buahan si Kecil.

Namun, para ilmuwan menyayangkan langkah orangtua yang membiarkan si Kecil mengonsumsi produk makanan bayi seperti itu hanya karena sulit menerima sayuran dan buah-buahan di dalam mulut mereka. Terlebih setelah mereka menemukan makanan bayi tersebut memiliki rasa manis yang justru menyulitkan si Kecil mengenali rasa pahit.

Sedari kecil seorang anak harus dikenalkan dengan beragam rasa. Mulai dari rasa pahit, asin, asam, dan manis. Jangan sampai hanya mengenal rasa manis, karena umumnya makanan manis membuat si Kecil rentan memiliki berat badan berlebih alias obesitas.

Peneliti dari University of Glasgow mengatakan, seorang anak rentan mengembangkan kebiasaan makan makanan manis lebih awal akibat ulah orangtua yang terlalu sering memberi si Kecil makanan bayi berupa biskuit yang diklaim sehat karena mengandung sayuran dan buah-buahan.

"Orangtua juga harus memperkenalkan sayuran dengan rasa pahit ketika anak-anak mereka di usia yang lebih tua," kata mereka.

Ketika seorang anak memasuki waktu untuk mengenal rasa, orangtua harus terlebih dahulu mengenali mereka dengan rasa pahit, rasa yang kurang enak, barulah rasa yang membuat mereka nyaman menyantap makanan tersebut.

Pemimpin studi Dr Ada Garcia mengatakan, tidak tepat jika orangtua berharap produk makanan bayi itu dapat menolong mereka. Sudah jelas produsen mengikuti selera pasar, di mana rasa harus benar-benar lezat dan terlihat sehat. "Lagi pula bayi memiliki preferensi bawaan untuk makanan manis," kata Ada Garcia dikutip dari situs Daily Mail, Senin (31/8/2015)

Dr Ada Garcia menambahkan, kebanyakan praktisi kesehatan menganjurkan para ibu memberikan sayuran yang diracik sendiri di rumah untuk mempromosikan beragam rasa pada anak-anak mereka. Bukan malah mengonsumsi produk makanan bayi yang diolah menggunakan mesin.

Sewaktu menguji 329 produk makanan bayi yang mengklaim mengandung apel, pisang, tomat, mangga, wortel, dan ubi jalar, pada makanan gurih terkandung 3 sampai 7 persen gula dari rata-rata yang dibutuhkan selama satu hari. Di dalam Jurnal Maternal and Child Nutrition, para peneliti menyebut, sayuran hijau jarang sekali digunakan oleh masing-masing produsen makanan bayi.

Memang, kandungan gula di dalam produk makanan bayi itu tidak melanggar pedoman standar yang telah ditetapkan. Bahkan setara dengan rasa manis yang mereka dapat dari air susu ibu (ASI). Tapi, jika bayi diberi makanan manis setiap hari, mereka harus mengonsumsi banyak sayuran murni ketika menginjak usia 5 tahun ke atas guna menyeimbangkan rasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.