Sukses

Kasus HIV/AIDS di Malang Terus Bertambah

Temuan kasus HIV/AIDS di Kota Malang, Jawa Timur terus bertambah setiap tahunnya.

Liputan6.com, Jakarta Temuan kasus HIV/AIDS di Kota Malang, Jawa Timur terus bertambah setiap tahunnya. Sampai dengan Desember 2014 lalu tercatat ada 3.263 kasus, sedangkan pada periode Januari – Juli 2015 sudah ditemukan 163 kasus baru. Ini menempatkan Kota Malang di peringkat kedua tertinggi daerah dengan kasus HIV/AIDS di Provinsi Jawa Timur.

“Kasus HIV/AIDS di Kota Malang memang cenderung meningkat. Fenomena kasus ini di Kota Malang seperti gunung es, ada sekian persen yang tak tampak,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Asih Tri Rachmi di Malang, Kamis (27/8/2015).

Penderita HIV/AIDS itu mulai dari anak kecil, golongan produktif usia belasan tahun, hingga 49 tahun. Khusus untuk anak kecil, mereka tertular virus oleh ibunya yang lebih dulu dinyatakan positif mengidap HIV/AIDS.

Temuan kasus HIV/AIDS ini disebabkan oleh berbagai faktor risiko. Antara lain, penggunaan narkoba jenis jarum suntik (IDU) menempati peringkat tertinggi dengan 35,7 persen. Kemudian faktor risiko lainnya adalah Wanita Pekerja Seksual (WPS) 4,8 persen, serta waria 1,6 persen.

Narapidana dengan kasus IDU 3,4 persen, ibu rumah tengga dengan pasangan berisiko sebesar 16,4 persen, gay atau pecinta sejenis 7,3 persen, pelanggan WPS 10,6 persen, kasus perinatal atau dari ibu ke janin sebesar 3,9 persen dan lain – lain yang tak terdeteksi penyebabnya sekitar 16,3 persen.

Asih menambahkan, untuk menanggulangi penyebaran HIV/AIDS selain sosialisasi penanggulangan penyebaran HIV/AIDS dari Dinas Kesehatan harus juga dari kebiasaan dan perilaku masyarakat sendiri. Misalnya, tak melakukan hubungan pra nikah dan setia dengan pasangan.

Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Imam Fauzi mengatakan, Dinas Kesehatan harus lebih intens mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS ke lapisan paling bawah agar pencegahannya bisa lebih efektif.

“Sosialisasi ke posyandu, puskesmas bahkan bila perlu bersama pihak kelurahan turun ke tingkat Rukun Tetangga dan Rukun Warga. Kalau anggaran untuk penanggulangan HIV/AIDS ini dinilai kurang, kami juga siap menyetujui penambahan anggarannya,” kata Imam.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini