Sukses

Mahasiswi yang Doyan Seks, Mungkin Ini Sebabnya

Beberapa contoh kasus yang patut menjadi perhatian adalah penyesalan akibat aktivitas seksual yang seharusnya tidak terjadi

Liputan6.com, Jakarta Gangguan Bipolar merupakan gangguan mental yang ditandai dengan adanya perubahan suasana hati yang cenderung labil dan dapat terjadi sangat cepat. Namun kondisi ini, seringkali dikuti dengan perasaan menyesal dan malu serta sedih yang berkepanjangan saat memasuki fase remisi.

Psikiater Sanatorium Dharmawangsa, dr. Ashwin Kandouw,SpKJ saat temu media mengatakan, beberapa contoh kasus gangguan bipolar yang patut menjadi perhatian adalah penyesalan akibat aktivitas seksual yang seharusnya tidak terjadi seperti terlibat dalam seks bebas.

Contoh kasus pertama, perempuan, usia 20 tahun, mahasiswi, belum menikah. Pada fase manik, dia dapat mudah berpelukan, berciuman dan banyak pacar. Namun setelah diobati dan mood stabil, dia akan malu untuk kuliah lagi karena takut dengan persepsi teman kuliahnya.

Contoh kedua, perempuan, usia 21 tahun, mahasiswi, belum menikah, orangtua berpisah dan tinggal dengan ibu yang sering bekerja di luar negeri. Saat manik, dia akan pergi clubbing, mengonsumsi drugs, mencari one night stand, digilir dalam semalam, tanpa perlindungan.

Contoh ketiga, perempuan, 30 tahunan, menikah. Dia mulai simtomatik sejak SMA, temperamen, impulsif, memiliki masalah hukum, semua sexual affair.

"Dampak gangguan bipolar dapat memengaruhi studi atau karir, sosialisasi, intimate relation, dan problem legal. Peran keluarga sangat penting, mereka perlu dirangkul, jangan dihakimi, cari pertolongan profesional dan pendampingan profesional," pungkasnya di Jakarta, Rabu (19/8/2015).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.