Sukses

Cara Profesor Terhindar dari Kuman Berbahaya di Makanan

Dua pertiga dari ayam yang dibeli terinfeksi campylobacter. Sedangkan daging merah membawa bakteri e-coli.

Liputan6.com, London - Bercermin dari kasus para pasien radang lambung dan usus yang disebabkan infeksi yang dia tangani, seorang Konsultan Gastroenterologi Rumah Sakit Wythenshawe di Manchester Prof Peter Whorweel mulai hati-hati dalam menyantap masakan yang terbuat dari daging.

Menurut dia, dua pertiga dari ayam yang dibeli terinfeksi campylobacter. Sedangkan daging merah membawa bakteri e-coli. Sehingga kedua jenis daging itu harus disimpan di lemari es bagian bawah guna menghentikan penyebaran bakteri ke seluruh makanan yang ada di dalam kulkas.

"Saya juga waspada begitu memasak daging beku. Pastikan benar-benar dicairkan terlebih dulu. Daging yang beku bukan berarti semua bakteri yang ada di dalamnya terbunuh," kata Peter dikutip dari situs Daily Mail, Selasa (11/8/2015)

Bahkan, Peter cenderung menggunakan sedikit pemutih untuk membersihkan permukaan apa pun. "Karena cairan itu adalah satu-satunya cara yang dapat digunakan membunuh hampir semua kuman yang ada," kata Peter yang enggan menggunakan tisu antibakteri karena harga yang mahal namun tidak efektif membunuh kuman-kuman.

Ketika hendak meracik keseluruhan bahan, Peter pun menggunakan gel tangan berulang kali. Menurut dia, bahan jel yang menumpuk di telapang tangan menciptakan perlindungan dari kuman yang ada.

"Saya tidak khawatir tentang kuman yang ada di kamar mandi. Tapi saya ingin membersihkan kamar mandi secara teratur, sehingga tidak bau dan terlihat bagus. Oleh karea itu, lantai, wastafel, dan toilet saya bersihkan menggunakan pemutih," kata dia melanjutkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.