Liputan6.com, Amsterdam Sebuah penelitian di Leiden University Medical Centre di Belanda menemukan hubungan antara fungsi otak dan penyakit jantung.
Meneliti hampir 4.000 orang dengan usia rata-rata 75 tahun, ilmuwan menilai kemampuan berpikir yang buruk meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Baca Juga
Mengutip Mirror, Senin (10/8/2015), Peneliti utama, Dr Behnam Sabayan mengatakan, tes dengan skor terendah memungkinkan penyakit jantung hingga 85 persen dan stroke hingga 51 persen.
Advertisement
"Untuk sementara hasil penelitian ini menekankan, fungsi kognitif harus menjadi bagian dari eveluasi risiko kardiovaskular di masa depan," katanya.
Selama penelitian, para peneliti mencatat 375 orang mengalami serangan jantung dan stroke 155 orang.
Temuan yang dipublikasikan secara online dalam jurnal Neurology ini mencatat, penyakit pembuluh darah di otak berhubungan erat dengan penyakit pembuluh darah di jantung, itu sebabnya nilai tes yang rendah dapat memprediksi risiko serangan jantung. "Kami mengakui bahwa meskipun risikonya kecil tapi hasilnya signifikan secara statistik," pungkasnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.