Sukses

Makan Lima Macam Buah dan Sayur Sehari Nggak Cukup Sehat

Semakin banyak makan buah dan sayur bisa terhindar dari penyakit

Liputan6.com, Jakarta Meski Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menganjurkan untuk makan lima macam buah dan sayur setiap hari, tapi itu saja ternyata tak cukup menghindari penyakit.

Para ahli dari University College London menganalisis kebiasaan makan 65.000 orang selama delapan tahun. Mereka penasaran terhadap penyebab kematian dari penyakit tidak menular.

Hasilnya, seperti dilansir the Guardian, konsumsi lebih banyak buah dan sayur-hingga tujuh porsi sehari dapat menurunkan risiko kematian akibat jantung, stroke dan kanker.

"Makan lebih banyak buah dan sayuran segar setiap hari menurunkan 42 persen risiko, termasuk 25% risiko kanker, 31% jantung atau stroke. Sayuran tampaknya memberikan perlindungan yang signifikan terhadap penyakit ketimbang buah," kata peneliti.

Studi lanjutan kembali dilakukan pada 2011. Sekitar 300.000 orang dari delapan negara ikut berpartisipasi. Hasilnya, orang yang mengonsumsi delapan macam buah dan sayur, 22 persen lebih rendah terkena serangan jantung.

"Kebiasaan konsumsi buah dan sayur di tiap negara berbeda. Tapi mereka memiliki kesamaan yang menganggap buah dapat mencukupi kebutuhan nutrisi. Padahal buah-buahan tinggi gula malah akan meningkatkan nafsu makan. Oleh karena itu, kita perlu fokus pada sayuran," kata ahli nutrisi dan pengarang buku 'Fat Around the Middle: How to Lose That Bulge – For Good, Dr Marilyn Glenville pada Dailymail, Senin (10/8/2015).

Glenville menyarankan untuk mengonsumsi lebih banyak sayur dengan perbandingan 8:2, delapan porsi sayur dan dua porsi buah. Pilihlah buah-buahan rendah gula seperti berry, apel dan pir daripada buah-buahan tropis seperti nanas.

Sebagai informasi, anjuran konsumsi lima macam buah dan sayur dalam sehari diluncurkan pada 2003, setelah Organisasi Kesehatan Dunia menyarankan asupan harian minimum buah dan sayuran harus 400g sehari pada 1990.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini