Sukses

Tas Sekolah Berat Bisa Sebabkan Masalah Punggung pada Anak

Tulang anak-anak sangat lunak hingga memasuki usia 18 dan tulang belakang tak terlalu kuat untuk membawa beban pada pundak mereka.

Liputan6.com, Jakarta Back pack atau tas punggung umumnya menjadi pilihan tas sekolah bagi pelajar karena kepraktisannya. Sayangnya, lebih dari 60 persen anak sekolah yang memanggul tas berat menderita masalah otot dan tulang belakang, sakit leher dan juga menjadi bungkuk, jelas ahli kesehatan. Mereka menyarankan agar masalah ini mendapat perhatian karena tulang anak-anak sangat lunak hingga memasuki usia 18 dan tulang belakang tak terlalu kuat untuk membawa beban pada pundak mereka, dilansir dari laman Medindia, Senin (3/8/2015).

Dr Satnam Singh Chhabra, kepala Neuro Spine Department di Sir Ganga Ram Hospital, mengatakan, "Bukan hanya itu, membawa tas punggung di satu pundak juga keliru karena membuat otot tegang. Tulang belakang condong ke arah berlawanan, membuat bagian tengah punggung dan rusuk tegang, dan punggung bawah miring, dan keadaan otot yang tidak seimbang ini bisa memnyebabkan otot tegang, kejang, dan nyeri punggung. Tas punggung yang berat bisa menarik otot leher, menyebabkan sakit kepala, nyeri pundak, nyeri punggung bawah, leher, dan lengan. Seringkali orangtua datang dengan keluhan postur anaknya tidak baik. Meski tak bisa mengubah kondisi tas sekolah yang berat, kami menyarankan orangtua untuk meminta anak mereka membawa tas sekolah di kedua pundak."

Dr A.B Goregaonkar, profesor dan kepala bagian ortopedi di L.T.M. Medical College and Hospital, Mumbai, mengembangkan reformasi pada sistem edukasi untuk mengatasi hal ini.

"Harus ada waktu wajib untuk pendidikan fisik yang akan membuat anak-anak tersebut fit dan fleksibel. Selain memberikan nutrisi seperti protein, vitamin D, kalsium, dan lainnya, kita harus menyarankan anak ikut dalam aktivitas fisik dan harus didorong untuk main di luar ruangan karena ini bisa membantu memperkuat otot dan meningkatkan stamina mereka," katanya.

Ada beberapa poin mengenai tas punggung yang digarisbawahi oleh Dr Arvind Kulkarni, kepala Spine Scoliosis dan Disc Replacement Center di Bombay Hospital.

"Bahan dari tas punggung harus ringan dan bagian tali pundaknya harus bisa menyesuaikan dengan pundak. Lebih baik memilih bagian belakang tas dengan bantalan, dan roda sehingga bisa didorong ketimbang dipanggul. Anak tidak seharusnya membawa tas punggung menggantung ke bawah, mendekati pinggul, dan menyebabkan ketegangan punggung belakang," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.