Sukses

Bocce, Olahraga Khusus Penyandang Tunagrahita

Kontingen Indonesia terus mengobarkan semangat berjuang untuk meraih yang terbaik pada ajang perhelatan Special Olympic World Games (SOWG)

Liputan6.com, Jakarta Kontingen Indonesia terus mengobarkan semangat berjuang untuk meraih yang terbaik pada ajang perhelatan Special Olympic World Games (SOWG) di Los Angeles, Amerika Serikat.

Hingga Kamis (30/7/2015), Indonesia meraih 9 emas dan 4 di antaranya dipersembahkan Fazar Noor dari cabang olahraga (cabor) Bocce. Olahraga Bocce merupakan salah satu olahraga khusus penyandang tunagrahita.

Bocce adalah olahraga rekreasi, yang dimainkan dua regu dengan tiga hingga empat orang anggota. Selain itu, olahraga ini bisa dikombinasikan dengan berbagai permainan menarik lainnya.

Pada permainan Bocce ada 3 jenis bola, yaitu berukuran kecil, sedang dan besar dengan warna-warni. Bola kecil diletakkan di sebuah area atau lapangan berumput sebagai sasaran. Kemudian, di lapangan itu ada batas untuk pelempar bola. Dua regu yang saling berhadapan berlomba melemparkan bola yang berukuran besar agar mengenai atau mendekati sasaran.

Nah, jika pelempar bisa melemparkan bola besar mendekati atau mengenai sasaran, tim akan mendapat poin. Saat melempar bola berukuran besar, posisi si pelempar harus agak sedikit menunduk hingga sekitar 45 derajat, dengan posisi kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang.

Untuk melempar bola, pelempar bergerak satu langkah ke depan. Posisi dan gerakan ini seperti melempar bola dalam permainan bowling. Pelempar tidak diperbolehkan melempar bola dengan posisi badan tegak. Bila hal itu dilakukan dianggap kesalahan dan poin diberikan kepada regu lawan.

Pada permainan Bocce, ada kombinasi antara permainan dan gerak-gerak tubuh yang bermanfaat untuk merangsang saraf dan gerakan motorik tubuh. Bocce bisa melatih motorik tangan dan kaki, mengasah konsentrasi, latihan bersosialisasi dan kerja sama tim.

Posisi tubuh dan gerakan saat melempar bola juga berfungsi melatih kelenturan otot punggung, tangan dan kaki. Sehingga, setiap anggota regu mendapatkan kesempatan melempar bola. Agar bola mengenai atau mendekati sasaran, pelempar mesti melakukan dengan konsentrasi penuh.

Latihan konsentrasi sangat penting bagi anak-anak tunagrahita. Untuk memenangkan permainan, setiap regu didorong memiliki strategi. Mereka diminta berdiskusi, membicarakan langkah apa yang akan dilakukan agar bisa memenangkan pertandingan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini