Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Tak Puas dengan Suami, Wanita Ini Selingkuh dengan 10 Pria

Karena tak pernah merasakan kepuasan berhubungan intim dengan suami, selama 20 tahun perkawinan ia berselingkuh dengan 10 pria lain

Liputan6.com, Jakarta Karena tak pernah merasakan kepuasan berhubungan intim dengan suami, selama 20 tahun perkawinan ia berselingkuh dengan 10 pria lain tanpa kontrasepsi. Namun, setengah tahun lalu ia insaf, dan kini hamil ketika hanya berhubungan dengan suaminya. Mengapa bisa begitu? Apa yang terjadi?

"Saya seorang istri berusia 40 tahun, sekarang sedang hamil 2 bulan. Anak saya 2 orang, sulung berumur 16 tahun, adiknya 7 tahun. Saya berhubungan intim dengan suami 10 atau 15 hari sekali. Di samping itu, saya 2 atau 3 kali berhubungan intim pula dengan laki-laki lain, bukan pula satu orang, tetapi kadang-kadang dengan laki-laki yang berlainan.

Sudah ada 10 orang yang berhubungan intim dengan saya sejak saya kawin 20 tahun yang lalu. Hal ini saya lakukan karena saya tidak puas dengan suami yang monoton saja, tidak ada variasi, cepat keluar, dan saya jarang orgasme. Dengan laki-laki lain itu saya umumnya puas. Namun, saya bukan PSK, karena saya melakukannya dengan atasan atau teman sekerja, dan saya tidak mengharapkan uang walau mereka selalu memberinya.

Lima bulan yang lalu, atau 3 bulan sebelum hamil, saya tidak berselingkuh lagi dengan orang lain. Saya melakukannya hanya dengan suami. Saya sudah insaf, takut dosa, tidak mau lagi mengkhianati suami, dan malu dengan anak. Selama berselingkuh itu saya tidak memakai alat kontrasepsi, para pria itu juga tidak memakai kondom, tetapi saya tidak hamil selama 7 tahun, seusia anak saya yang bungsu itu.

Saya kira saya tidak hamil lagi, walaupun menstruasi masih teratur. Pertanyaan saya, mengapa saya hamil lagi setelah 3 bulan tidak berhubungan intim lagi dengan orang lain itu? Mengapa saya hamil ketika hanya bersetubuh dengan suami? Sebulan lalu saya mengalami perdarahan. Dokter mengatakan kandungan saya baik, dan setelah diberi obat, perdarahan itu berhenti. Namun, saya tetap takut kalau anak tersebut akan lahir cacat. Apakah sebaiknya kandungan itu saya gugurkan?”

Berikut jawaban Ahli Seksologi dan Andrologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali Prof. Wimpie Pangkahila Sp.And. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perlu Komunikasi

 

Perlu Komunikasi

Ketidakpuasan seksual Anda dengan suami sebenarnya dapat diatasi kalau ada kemauan baik bersama. Apalagi penyebabnya sudah jelas, yaitu Anda tidak dapat mencapai orgasme karena suami cepat mengalami ejakulasi. Selain itu Anda juga merasakan kejemuan karena kehidupan seksual dengan suami berlangsung monoton atau tanpa variasi. Semua itu sebenarnya dapat diatasi kalau ada komunikasi yang baik antara Anda dan suami.

Variasi seksual dapat dilakukan kalau dikehendaki bersama. Ejakulasi yang cepat terjadi juga dapat diatasi dengan baik. Kalau masalah itu diatasi, sangat mungkin Anda tidak sampai melakukan hubungan seksual dengan pria lain, apalagi dengan banyak orang. Sungguh sayang, karena itu sudah terjadi. Syukurlah kalau kini Anda sudah tidak mau lagi melakukan hubungan seksual dengan banyak pria seperti dulu.

Mudah-mudahan kesepuluh pria itu semua sehat, tidak mengidap salah satu penyakit menular seksual (PMS), yang berarti Anda tidak tertular penyakit itu. Selanjutnya tentu Anda dan suami harus membangun sebuah kehidupan seksual yang harmonis. Dengan demikian, Anda tidak lagi mengalami masalah seperti dulu yang kemudian mendorong Anda melakukan hubungan seksual dengan pria lain, bahkan banyak orang.

3 dari 3 halaman

Masih Subur

Masih Subur

Beruntung juga selama itu Anda tidak mengalami kehamilan, walaupun Anda dan kesepuluh pria itu tidak menggunakan kontrasepsi. Andaikata terjadi kehamilan selama melakukan hubungan seksual dengan pria lain itu, tentu Anda akan mengalami masalah lain lagi. Yang pasti, Anda akan bingung menentukan siapa sebenarnya ayah anak itu.

Kini kalau Anda hamil 2 bulan, tentu perlu dipastikan dulu, apa memang benar hamil atau bukan. Andai memang benar hamil, tentu dapat dipastikan kehamilan itu bukan hasil hubungan seksual dengan para pria itu. Pasti itu hasil hubungan seksual dengan suami karena Anda sudah tidak melakukan hubungan seksual lagi dengan pria lain. Kalau sekarang Anda hamil lagi setelah hanya berhubungan seksual dengan suami, itu dapat mengerti. Pada usia 40 tahun, kesuburan Anda masih cukup walaupun sudah mengalami penurunan.

Demikian juga suami, tentu masih mempunyai sel spermatozoa. Kalau hubungan seksual dengan suami berlangsung pada saat subur, kehamilan mungkin terjadi. Inilah yang terjadi dan Anda alami sekarang. Kalau dengan para pria itu Anda tidak pernah hamil, itu juga dapat dimengerti. Ada beberapa kemungkinan mengapa selama itu Anda tidak pernah hamil. Pertama, kesuburan mereka tidak baik.

Kedua, bukan tidak mungkin Anda berada dalam keadaan tertekan secara psikis, sehingga kesuburan Anda terhambat pada waktu itu. Ketiga, hubungan seksual dengan beberapa pria dalam waktu berdekatan memungkinkan tercampurnya sperma mereka di dalam vagina, sehingga menjadi tidak mampu membuahi. Selanjutnya mengenai kehamilan yang sekarang, saya pikir berkonsultasilah terus dengan dokter Anda. Kekhawatiran anak Anda menjadi cacat, saya pikir tidak cukup beralasan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.