Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Sudah Menikah Lalu Puasa Bercinta, Apa yang Terjadi dengan Tubuh?

Ada yang berdampak kurang baik ada juga yang baik. Apa saja?

Liputan6.com, New York- Hubungan intim bagi pasangan yang sudah menikah adalah hal yang biasa. Namun apa jadinya ya jika sesudah rutin bercinta kemudian puasa maupun tak bercinta lagi karena bercerai atau lokasi berjauhan?

Jawabannya ada banyak. Tapi yang pasti hal ini memiliki pengaruh besar bagi hidup. Paling tidak tujuh hal berikut bisa terjadi ketika seseorang kemudian berhenti melakukan hubungan intim seperti dikutip laman Prevention, Jumat (31/7/2015).

1. Lebih cemas

Seks membantu seseorang mengeluarkan sesuatu yang terpendam dalam dirinya. Peneliti dari Skotlandia menemukan orang yang tak lagi bercinta berjuang mengatasi stres. Misalnya ia jadi kesulitan berbicara di depan umum dibandingkan mereka yang bercinta sekali seminggu.

Para peneliti tak memungkiri, bercinta membuat otak menghasilkan hormon-hormon perasaan menyenangkan seperti endorfin dan oksitosin.

2. Kanker prosat mengintai pria

Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada American Urological Association mendapati fakta pria yang rutin bercinta berkurang risiko kena kanker prostat berkurang 20 persen. Ejakulasi yang terjadi saat bercinta sebagai sarana membuang zat berbahaya di prostat.

3. Lebih sering kena flu dan batuk

Bercinta memiliki manfaat mengurangi paparan kuman yang masuk ke tubuh. Mengapa bisa begitu? Bercinta mampu meningkatkan daya tahan tubuh seseorang.

Hal ini dibuktikan lewat penelitian yang dilakukan Wilkes-Barre University di Pennsylvania, Amerika Serikat bahwa orang bercinta seminggu satu atau dua kali lebih mendoorong immunoglobin A (IgA) 30 persen lebih banyak dibandingkan yang jarang bercinta. IgA adalah salah satu garis pertahanan tubuh melawan virus.

4. Risiko infeksi saluran kemih menurun

Hampir 80 persen infeksi saluran kemih (ISK) terjadi 24 jam setelah bercinta. Selama bercinta, bakteri di Miss V terdorong ke uretra yang bisa menjadi infeksi. Saat tak lagi bercinta, risiko terkena pun berkurang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Risiko Disfungsi Ereksi Meningkat

5. Hubungan dengan pasangan mulai goyah

Pasangan yang sudah menikah namun tak bercinta bisa mengurangi rasa bahagia, kedekatan, dan kebahagiaan.
"Pernikahan tanpa seks itu dapat menurunkan rasa percaya diri, menimbulkan rasa bersalah, menurunkan kadar oksitosin, serta hormon yang lain yang mengikat," terang psikolog Les Parrott.

Namun ini bukan berarti pasangan yang tak bercinta tidak bisa bahagia. Berhubungan intim dengan pasangan merupakan salah satu bentuk ekspresi cinta seperti diungkapkan Parrot.

Jika tak melakukan hubungan bercinta, hal-hal intim lain seperti berciuman, berpegangan tangan, pujian dan kejutan bisa membuat koneksi emosi dengan pasangan.

6. Risiko disfungsi ereksi meningkat

Pria yang jarang bercinta risiko disfungsi ereksi meningkat dua kali lipat dibandingkan yang bercinta sekali atau dua kali dalam seminggu seperti disampaikan dalam American Journal of Medicine.

Penis terdiri dari otot-otot, dengan aktif bercinta sama dengan latihan fisik untuk mempertahankan kekuatan.

7. Bagi wanita, bisa jadi depresi 

Studi dari Archives of Sexual Behavior menyebutkan wanita merasakan depresi ketika sudah lama tak menikmati hubungan bercinta.
Ada juga studi yang menyebut wanita cenderung tak bahagia bila pria menggunakan kondom. Para peneliti mengatakan beberapa senyawa yang ditemukan dalam air mani - termasuk melatonin , serotonin , dan oksitosin - mungkin memiliki manfaat meningkatkan suasana hati wanita.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini