Sukses

Cara Pikir Salah, Marah agar Anak Tak Manja

Pemerhati Anak Seto Mulyadi beranggapan, marah agar anak tidak manja adalah paradigma salah yang harus diubah.

Liputan6.com, Jakarta - Marah sampai harus mencubit, menjewer, atau bahkan melakukan tindakan yang lebih dari itu dilakukan agar anak tidak manja adalah pembelaan yang kerap dilontarkan orangtua ketika ketahuan berlaku kasar pada anak. Pemerhati Anak Seto Mulyadi beranggapan, marah agar anak tidak manja adalah paradigma salah yang harus diubah.

"Yang justru bikin anak jadi manja adalah anak yang tidak beritahu. Bukan anak yang harus dimarahi dulu," kata Kak Seto kepada Health Liputan6.com ditulis Sabtu (24/7/2015)

Marah, kata Kak seto, karena orangtua malas memberitahu anak-anaknya. Hanya mau jalan pintasnya saja, tanpa harus repot menjelaskan secara detail alasan seorang anak tidak boleh melakukan itu. Satu dua kali mungkin manjur. Lama kelamaan, si anak yang bakal jadi bandel serta tak sungkan untuk bertindak dengan cara melawan.

"Banyak anak dipukulin karena orangtua sudah kesal banget. Itu juga karena bentakan sudah nggak mempan, jadinya si anak dipukul. Ya, lingkaran setannya di situ," kata Kak Seto.

Andai orangtua sabar dan mau menjelaskan semuanya dengan cara yang tenang, anak pun akan merasa lebih dihargai dan tidak dipojokkan. "Saya sendiri membuktikannya. Anak-anaknya saya semua dekat dan akrab dengan saya. Bahkan, saat saya ulangtahun, anak-anak menyanyikan lagu sempurna sambil mengatakan, ayah kau begitu sempurna," kata Kak Seto bercerita.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini