Sukses

Arti di Setiap Reaksi Gigitan Nyamuk

Gigitan nyamuk ada yang tidak tinggalkan bekas tapi ada juga yang bisa buat kulit bengkak dan merah. Ini alasannya.

Liputan6.com, New York- Saat pertengahan tahun seperti ini dengan kondisi udara hangat, nyamuk ada dimana-mana. Terkadang gigitan nyamuk bisa membuat merah tapi ada juga yang tidak. Mengapa bisa begitu ya? 

Ternyata, perbedaan reaksi tubuh terhadap gigitan nyamuk menjadi penanda sesuatu. Berikut reaksi gigitan nyamuk yang bisa jadi menggambarkan kondisi kesehatan diri seperti dikutip Prevention (Kamis, 16/7/2015).

1. Reaksi: Tidak Ada
Tidak adanya reaksi terhadap gigitan nyamuk mengindikasikan Anda salah satu orang beruntung yang tidak alergi terhadap air liur nyamuk seperti disampaikan ahli dari American Academy of Allergy, Asthma & Immunology, Andrew Murphy.

Hal ini bisa juga berarti tubuh Anda telah mengembangkan kekebalan terhadap gigitan nyamuk. "Ketika seseorang terpapar secara berulang dengan alergen nyamuk, sistem kekebalan tubuh mereka berhenti menganggap alergen sebagai masalah sehingga tidak ada reaksi," kata Murphy.

2. Reaksi: Muncul benjolan merah kecil
Ketika muncul benjolan melingkar dengan titik terlihat di tengah, yang beberapa hari kemudian berwarna kemerahan merupakan reaksi paling umum terhadap gigitan nyamuk.

"Reaksi ini adalah alergi ringan tubuh menanggapi protein dalam air liur nyamuk," terang Direktur Medis Infection Control Program Loyola University Chicago, Amerika Serikat, Jorge Parada.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Reaksi Bekas Gigitan Merah hingga Tubuh Demam

3. Reaksi: Bekas gigitan besar
Bekas gigitan nampak besar dan sedikit merah dibandingkan sekitarnya. Jika ini terjadi kemungkinan memiliki sensitivitas lebih tinggi terhadap protein nyamuk sehingga menghasilkan benjolan lebih besar daripada reaksi nomor 2.

"Namun beberapa studi juga menunjukkan waktu makan nyamuk. Semakin lama nyamuk menghisap darah, semakin banyak protein yang dilepaskan, sehingga memunculkan reaksi gigitan yang lebih terlihat," terang Parada.

4. Reaksi: Nampak benjolan, kemerahan, gatal juga rasa panas di sekitar gigitan yang disertai tubuh demam.
Jika reaksi seperti diatas mungkin memiliki "skeeter syndrome". Ini adalah reaksi alergi ekstrim terhadap gigitan nyamuk. Hal ini menyebabkan bengkak berlebih pada bagian yang digigit, terasa panas, dan sakit bila disentuh seperti diungkapkan Murphy.

5. Reaksi: Anafilaksis
Kondisi ini membuat orang yang digigit nyamuk mengalami bibir atau lidah bengkak, kesulitan bernapas, mengi, dan batuk. Reaksi ini jarang terjadi, namun bisa berakibat fatal.

Pasien dengan anafilaksis memiliki gejala khas dari reaksi alergi yang parah. Gatal-gatal, bibir atau lidah bengkak, kesulitan bernapas, mengi, batuk, dan-dalam yang parah kasus-pingsan atau kematian. "Segera cari perawatan medis segera," tambah Murphy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.