Sukses

Gara-gara Jamur, Wanita Ini Harus Implan Lever

Beberapa jamur beracun terlihat mirip dengan yang bisa dimakan.

Liputan6.com, Jakarta Hati-hati mengonsumsi jamur liar yang belum diketahui jenisnya, bisa jadi berbahaya. Baru-baru ini perempuan asal Kanada mengalami gagal hati dan butuh transplantasi hati atau lever setelah mengonsumsi jamur beracun yang ia temukan di sebuah taman.

Sebelum mengonsumsi jamur ini, wanita berumur 52 tahun ini sehat. Sekitar 12 jam mengonsumsi jamur, wanita ini dibawa ke rumah sakit karena menderita mual parah, muntah, dan diare. Dokter segera mengobatinya dengan oabt-obatan untuk mempercepat pengeluaran racun yang berasal dari jamur di tubuhnya.

Esok harinya, kondisi wanita ini memburuk. Bahkan mengalami gagal hati dan butuh translantasi hati. Untungya tidak ada komplikasi selama menjalani prosedur tersebut. Wanita ini meninggalkan rumah sakit setelah 10 hari pascaoperasi.

Saat kondisinya mulai membaik, wanita ini membawa sampel jamur yang ia makan ke rumah sakit. Dokter mengidentifikasi jamur tersebut adalah Amanita bisporigera. Jenisa jamur ini memiliki racun yang dapat rusak sel-sel hati. Itu sebabnya bisa sampai alami gagal hati seperti disampaikan dokter yang menangani wanita ini, dokter Corey Stein.

Para peneliti mengungkapkan, seperti dilansir dari Live Science, Selasa (14/7/2015), orang yang mengonsumsi jamur ini biasanya mengalami tiga tahap keracunan. Tahap pertama, berlangsung enam jam hingga satu hari usai makan jamur. Gejalanya seperti mual, muntah, sakit perut, dan diare.

Tahap keuda berlangsung satu sampai dua hari. Ini termasuk fase pemulihan. Pada kondisi ini, pasien mulai bisa bangkit dari kasurnya.

Tahap ketiga, ini terjadi sekitar dua hari setelah konsumsi jamur ini. Pasien mulai mengalami gagal hati. Ini biasanya menyebabkan kegagalan organ lain dan berpotensi pada kematian.

"Mengonsumsi jamur liar yang berbahaya dapat menyebabkan keracunan," tulis peneliti dalam laporan yang diterbitkan Canadian Medical Association Journal.

Bagi orang awam akan sulit membedakan mana jamur liar yang beracun dan tidak beracun. Bahkan, bagi para ahli yang khusus di bidang penelitian jamur pun tak mudah untuk membedakannya.

"Masyarakat harus memahami bahwa beberapa jamur beracun terlihat mirip dengan yang bisa dimakan," ungkap Stein.

 

Baca:

Meninggal Karena Tak Sengaja Makan Jamur Beracun

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini