Sukses

Waspada Makanan dengan Warna Cerah

BPOM masih temukan rhodamin B atau Methanyl Yellow pada jajanan buka puasa

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan tingginya penggunaan pewarna berbahaya seperti rhodamin B atau Methanyl Yellow pada jajanan buka puasa. Tingginya kadar zat kimia ini bahkan melebihi boraks dan formalin.

Seperti disampaikan Kepala BPOM, Roy Sparringa, hasil pengawasan takjil pada 2015 dari 7.806 sampel diketahui 7.126 sampel (91,29%) Memenuhi Syarat. Dan 680 sampel (8,71%) Tidak Memenuhi Syarat.

Hasil pengawasan menunjukkan, pewarna tekstil rhodamin B menjadi bahan berbahaya yang paling banyak disalahgunakan dalam pangan. Secara rinci, 285 sampel pangan ditemukan mengandung Rhodamin B, 211 sampel pangan mengandung Formalin, 162 sampel pangan mengandung Boraks dan 5 sampel pangan mengandung Methanyl Yellow.

Rhodamin B banyak ditemukan pada kerupuk, agar-agar, es delima, es cendol, es sirup merah, kue ku, kue lapis, kue mutiara, pacar cina, terasi, dodol, wajik, bolu merah, ampyang, gulali, putu mayang.

Formalin banyak ditemukan pada Bakso Kepiting, cincau, ikan, cumi asin, mie, kolang-kaling, tahu, teri,
ayam, sosis, siomay. Boraks ditemukan pada cincau, candil merah, rumput laut, dawet, bakwan, bakso, batagor, siomay, kerupuk, lontong, pempek, mie, arem-arem, otak-otak, tahu.

Dan Methanyl Yellow ditemukan pada ecndol, pacar cina, srundeng. Methanyl Yellow merupakan zat kimia yang biasa digunakan industri tekstil, penyamakan kulit, kertas, sabun, kosmetik, dan lilin terutama untuk memberikan warna kuning cerah pada produknya. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini