Sukses

Meski Lupus, Wanita Tetap Bisa Hamil dan Lahirkan Bayi Sehat

Sebanyak 81 persen melahirkan dengan baik dan berat badan bayi normal. Kehamilan bisa berjalan sehat asal berkonsultasi dengan dokter dulu.

Liputan6.com, New York- Para perempuan dengan penyakit lupus sering takut hamil karena khawatir berisiko bagi dirinya dan janin yang dikandung. Namun sebuah penelitian baru menegaskan selama pasien lupus berada di bawah kontrol dokter, perempuan dengan lupus memiliki kehamilan sehat dan bayi yang sehat pula.

Kesimpulan ini didapatkan dari penelitian terhadap 385 wanita hamil dengan lupus. Sebanyak 81 persen melahirkan dengan baik dan berat badan bayi normal.

Namun, menjalani kehamilan dengan penyakit lupus tak selalu mudah bagi setiap pasien. Pada beberapa wanita dengan lupus yang memiliki tekanan darah tinggi dan gejala flare-up (kekambuhan) selama kehamilan berisiko tinggi alami komplikasi seperti keguguran maupun kelahiran prematur.

"Jika Anda berencana untuk hamil dan gejala lupus dapat dikendalikan dengan baik, peluang untuk bisa hamil sangat tinggi," terang peneliti dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal online Annals of Internal Medicine.

Peneliti utama, dokter Jill Buyon, mengungkapkan penelitian ini mengungkap bahwa memang 'ya perempuan dengan lupus bisa hamil" dengan penegasan kemungkinan ada risiko sehingga baik wanita dan dokter harus mempersiapkannya.

"Informasi ini sangat penting untuk memberikan konseling kepada wanita dnegan lupus yang ingin hamil," terang Buyon dari divisi rematologi NYU Langone Medical Center, New York, Amerika Serikat.

Lupus merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh sendiri dan dampak serangan bisa luas. Misalnya pada kulit, sendi, jantung, paru-paru, ginjal dan otak. Penyakit ini kebanyakan menyerang perempuan yang diketahui sejak usia 20-30an.

Dengan perawatan rutin yakni mengonsumsi obat dapat mengontrol gejala lupus yang biasanya memiliki masalah demam, nyeri, kelelahan ekstrim, depresi, dan masalah. Dalam beberapa tahun terakhir, dokter telah belajar bahwa dengan perawatan tepat, wanita dengan lupus bisa memiliki kehamilan yang sehat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Faktor risiko

Faktor Risiko

Mengenai risiko, bervariasi tergantung pada beberapa faktor. Faktor risiko terkuat menggunakan obat tekanan darah yang menyebabkan pembekuan darah. Kondisi ini menyebabkan risiko alami tujuh hingga delapan kali alami komplikasi kehamilan.

Selain itu, wanita kulit hitam dan Hispanik dengan lupus memiliki risiko lebih tinggi alami komplikasi pada kehamilan yakni masing-masing 27 persen dan 21 persen seperti dilansir laman Health, Kamis (25/6/2015).

Oleh karena itu bagi wanita dengan lupus ingin hamil, Buyon dan ahli rematologi dari University of California, Los Angeles, Medical Center, Bevra Hahn mengingatkan mendatangi dokter yang menangani lupus dan dokter kandungan yang mereka percayai sebelum hamil. Hal ini untuk memastikan penyakit di bawah kontrol. Selain itu, ada beberapa obat yang perlu dikonsumsi sebelum hamil.

"Pastikan dokter tahu kondisi Anda dan lupus yang dialami, dan jalani ini setenang mungkin," kata Hahn.

"Jangan lupa perhatikan tekanan darah Anda," tambah Hahn lagi.

 

 

Baca Juga:

Lupus, Serangan Kekebalan Tubuh dengan Tanda Pipi Kupu-kupu Merah

Minim Informasi, Gejala Lupus Jarang Disadari

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Lupus merupakan penyakit peradangan kronik yang terjadi karena sistem daya tahan tubuh seseorang menyerang sel dan jaringan tubuhnya sendiri

    Lupus

  • Kehamilan

Video Terkini