Sukses

Anak yang Gemar Bohong Sebenarnya Cerdas?

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa berbohong ternyata memiliki nilai positif.

Liputan6.com, London - Tak ada orangtua yang senang bila anaknya berbohong. Namun sebuah studi baru menunjukkan bahwa berbohong ternyata memiliki nilai positif. 

Para psikolog di Universitas Sheffield melakukan tes terhadap 135 anak dan terbukti anak-anak yang berbohong dalam grup tersebut bisa menyelesaikan tes lebih baik dibandingkan anak-anak yang jujur, lapor The Telegraph. Penjelasannya, berbohong memerlukan pemikiran dan ingatan yang kuat. Jadi anak yang tidak jujur harus bisa menjaga kerunutan kebohongannya agar tampak meyakinkan dan tak ketahuan. 

Dalam pelaksanaan studi yang dipublikasikan dalam Journal of Experimental Child Psychology, anak usia 6 dan 7 tahun diperbolehkan melihat jawaban kuis yang diberi untuk mereka. Anak-anak yang melihat kunci jawaban tapi mengatakan tidak mencontek terbukti memiliki ingatan yang lebih baik, seperti dilansir Today, Rabu (24/6/2015).

"Orangtua biasanya tidak terlalu senang ketika anak mereka berbohong. Tapi mereka setidaknya bisa senang jika anak mereka bisa berbohong dengan baik. Artinya si anak mampu berpikir dengan baik dan memiliki ingatan yang bagus," kata Dr Elena Hoicka dari Departemen Psikologi, Universitas Sheffield pada The Telegraph. 

Dr Tracy Alloway dari University of North Florida yang mengepalai penelitian ini menambahkan, "Penelitian ini menunjukkan bahwa pola berpikir, terutama memori verbal, sangat penting untuk interaksi sosial yang bersifat kompleks seperti berbohong karena anak harus menjaga berberapa informasi sambil tetap memperhatikan sudut pandang para peneliti."

Penelitian ini bukan satu-satunya data yang menunjukkan keuntungan dari kemampuan berbohong pada anak-anak. Sebuah studi juga pernah dilakukan di Kanada pada 2014 yang hasilnya kemampuan berbohong yang sangat meyakinkan diperlukan semua anak untuk bisa memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain.

Penelitian itu juga membuktikan, anak kecil cenderung berbohong ketika akan mendapat hukuman. Sementara anak-anak yang diberitahu bahwa berbohong adalah keliru umumnya lebih bersikap jujur. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.