Sukses

Zaman Sekarang, Penyakit Jantung dan Stroke Juga Serang Anak Muda

Namun, seiring perkembangan zaman di mana pola dan gaya hidup berubah drastis, penyakit-penyakit ini justru menyerang kaum muda.

Liputan6.com, Jakarta Prevalensi penyakit tidak menular (PTM) cenderung meningkat, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Dan kini, PTM juga menyerang individu berusia muda. 

Dahulu penyakit jantung koroner (PJK), diabetes militus, stroke, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), serta kanker merupakan sejumlah penyakit tidak menular yang paling ditakuti orang-orang yang menginjak usia 50. Namun, seiring perkembangan zaman di mana pola dan gaya hidup berubah drastis, penyakit-penyakit ini justru menyerang kaum muda.

Dari hasil studi kohor yang dilakukan selama tiga tahun sejak 2011 hingga 2014 di Kota Bogor, ditemukan usia-usia di bawah 35 tahun sudah mengidap penyakit tidak menular yang dapat dicegah dengan menjalani pola diet hidup dan diet yang benar. 

Berikut tujuh jenis PTM yang menyerang usia muda, seperti disampaikan Peneliti Senior Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, DR dr Julianti Pradono, MS: 

1. Penyakit jantung koroner (16,9 persen) : 31 tahun
2. Diabetes militus (8,8 persen) : 26 tahun. 
3. Stroke (1,6 persen) : 22 tahun
4. PPOK (5,5 persen) : 40 tahun
5. IVA postifi (1,8 persen) : 26 tahun
6. Suspek kanker mammae (1,7 persen) : 25 tahun
7. Suspek kanker paru (1,9 persen) : 27 tahun

Julianti menjelaskan, hasil ini didapat setelah pada 2011 hingga 2012 para penelitian Kohor PTM melakukan skrining terhadap 5290 respondens sebagai baseline data dengan respondens aktif sebanyak 4829 respondens yang dipantau faktor riskodi 2014 serta memonitor munculnya insiden kesakitan dan kematian akibat PTM. 

Dalam kurun waktu itu, para peneliti kohor mengumpulkan lima jenis PTM. Selain itu, suspek kanker payudara dengan pemeriksaan CBE (clinical breast examination) dan USG. 

"Suspek kanker serviks dengan pemeriksaan IVA. Jika ditemukan IVA positif, akan dirujuk ke Rumah Sakit Dharmais untuk diagnosis lebih lanjut. Suspek kanker paru ditegakkan dengan radiologi," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini