Sukses

Saat Pasangan Selingkuh, Lebih Baik Bercerai atau Memaafkannya?

Hindari memaafkan pasangan karena alasan anak-anak

Liputan6.com, Jakarta Semua orang mungkin setuju, memaafkan itu butuh proses. Tapi dalam hubungan pernikahan, hindari memaafkan pasangan karena alasan anak-anak, sebab memaafkan adalah untuk ketenangan jiwa kita.

Begitu disampaikan Psikolog Seksual, Zoya Amirin untuk Sexpedia-Liputan6.com, Senin (8/6/2015). Menurutnya, memaafkan adalah cara terbaik untuk sebuah pernikahan.

"Ketika kita berpikir, saya pantas memaafkan dia, itu urusan Anda dan ketenangan psikologis. Orang yang memaafkan adalah orang yang cerdas, mampu move on, dan mampu mengelola emosinya dengan baik dan bijak," katanya.

Lantas bagaimana cara memaafkan pasangan? Zoya mengatakan, ada cara mudah melakukannya. "Coba bayangkan suami atau istri Anda berselingkuh, tutup mata, bayangkan kejadiannya. Ketika Anda lihat kejadian itu. Sampai Anda sanggup berkata saya memaafkan kamu tanpa rasa sakit hati, itulah caranya."

Meski sulit, kata Zoya, mempertahankan hubungan dengan alasan anak akan membuat orangtua sulit membesarkan anak dengan lebih sehat. Apalagi bila harus bercerai.

"Tidak ada satu pun pasangan laki atau perempuan, tidak bahagia saat berselingkuh. Mereka  terpenuhi kebutuhannya dan tidak ada yang menyesal melakukannya. Tapi biasanya mereka nggak mau menyakiti pasangannya. Jadi sebelum bercerai, ada banyak hal yang bisa memperbaiki pernikahan. Tanyakan dengan jujur, bahas bersama-sama. Bila sudah melakukan upaya lain, perceraian adalah langkah terakhir," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini