Sukses

Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Layanan Medis Belum Optimal

Pemanfaatan sistem teknologi informasi di rumah sakit untuk menunjang pelayanan medis dan teknis di Indonesia dinilai belum optimal.

Liputan6.com, Jakarta Pemanfaatan sistem teknologi informasi di rumah sakit untuk menunjang pelayanan medis dan teknis di Indonesia dinilai belum optimal.

Ketua Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (Arsada) dr Nur Abadi,MM.Msi, di Jakarta, Jumat, mengatakan dari seluruh rumah sakit di Indonesia, baru segelintir yang memiliki sistem TI yang baik dan itu pun masih belum komprehensif sehingga sebagian proses administrasi masih harus dilakukan secara manual.

"Pembangunan sistem informasi di rumah sakit masih belum komprehensif sehingga bila dilakukan audit, hasilnya pasti bermasalah. Hal ini karena dari awal tidak dilakukan pembangunan sistem yang terintegrasi," katanya.

Padahal, lanjutnya, pemanfaatan sistem TI yang baik akan sangat membantu rumah sakit dalam pengelolaan, proses bisnis lebih lancar, dan yang paling utama, pelayanan kepada pasien akan bisa dilakukan secara lebih cepat, lebih baik dan lebih akurat.

Menurut dia, dengan sistem TI yang baik, pasien yang melakukan kunjungan rutin ke poliklinik tidak perlu antri terlalu lama di bagian pendaftaran.

"Pasien rawat inap juga bisa mendapatkan kepastian ketersediaan kamar inap secara lebih cepat karena informasi dari bangsal rawat inap bisa dilihat langsung oleh bagian pendaftaran," katanya.

Nur Abadi lebih lanjut menjelaskan bahwa salah satu manfaat penerapan sistem TI yang baik adalah transparansi. "Dengan sistem TI yang benar, tidak akan terjadi fraud dalam hal pelayanan dan masyarakat akan diuntungkan," ujarnya.

Publik tentu masih ingat dengan kasus biaya tambal gigi bernilai fantastis yang dialami pasien di sebuah rumah sakit di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan.

Dengan sistem TI yang baik, seluruh proses perawatan dan biaya akan terdata dengan baik dan slip pembayaran akan tercetak dari sistem dan bukan menggunakan tulisan tangan.

Manajemen rumah sakit juga bisa mengontrol operasional mereka karena dokter tidak bisa sembarang memberikan layanan atau obat yang tidak sesuai dengan Formularium yang telah ditetapkan.

Untuk itu, rumah sakit perlu memiliki solusi yang komprehensif dan terstruktur sehingga tujuan pemanfaatan sistem TI di rumah sakit bisa tercapai.

Setiap tahun Arsada melakukan Rapat Kerja Nasional yang bertujuan membahas berbagai isu dan masalah yang dihadapi oleh rumah sakit di bawah naungan Arsada.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kelancaran layanan medis

Salah satu hal yang menjadi pembahasan adalah penerapan TI untuk membantu kelancaran proses layanan medis dan klinis di rumah sakit.

Tahun ini Rakernas Arsada akan digelar pada 2 - 5 Juni 2015, di Manado dengan tema ¿Revolusi Mental Bidang Kesehatan "Wow Hebat".

Acara ini akan dihadiri oleh beberapa menteri Kabinet Kerja, para direktur rumah sakit daerah, serta undangan lainnya dan Gubernur Sulawesi Utara sebagai keynote speaker.

Acara ini juga didukung oleh PT Data Global Komukatama, value-added distributor beberapa brand ternama di dunia seperti Allied Telesis, TE Connectivity, Alcatel-Lucent, CCSI, WatchGuard, Peplink, Wallix, dan penyedia solusi jaringan kelas enterprise terdepan di Indonesia dan PT Caraka Global Informasi sebagai penyedia jasa dan solusi sistem ICT.

"Teknologi diciptakan untuk mempermudah proses pekerjaan, termasuk di rumah sakit. Kami memiliki solusi yang tepat untuk menunjang proses ini mulai dari aplikasi,infrastruktur, jaringan data dan lain-lain. Pemanfaatan Teknologi Informasi yang tepat guna akan mendukung tercapainya sasaran kerja dan bisnis secara optimal, sehingga implementasi TI sangat diperlukan oleh semua pihak termasuk Institusi Rumah Sakit," ujar Ronggo Wisnu, Direktur PT Caraka Global Informasi.

Sementara itu, Supranoto, Sales Manager PT Data Global Komukatama (DGK), menyatakan bahwa DGK memiliki produk dan solusi yang bisa menunjang pemanfaatan sistem TI, misalnya untuk electronic medical record (EMR), seperti Ethernet Protection Switching Ring (EPSR), Virtual Chassis Stacking (VCStack), Allied Telesis Network Management System (NMS), Allied Telesis Management Framework (AMF) dan lain-lain yang sudah digunakan di beberapa rumah sakit di dunia.

"Pada saat acara Rakernas nanti kita akan membuat demo live sehingga jajaran manajemen rumah sakit bisa melihat solusi kami secara lebih jelas dan bisa berkonsultasi langsung dengan teknisi kami. Kami akan dengan senang hati membantu manajemen rumah sakit mengaplikasi solusi yang tepat untuk membantu kelancaran proses bisnis dan layanan mereka kepada pasien," ujar Supranoto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini