Sukses

Diskriminasi yang Rentan Dialami Para Wanita Obes

Kaum wanita lebih besar kemungkinan menderita `fattism`, satu bentuk diskriminasi terhadap orang-orang yang kelebihan berat badan.

Liputan6.com, New York - Setelah menganalisa 27 studi mengenai obesitas dan segala bentuk diskriminasi terkait kondisi ini, European Congress on Obesity menyebut kaum wanita lebih besar kemungkinan menderita `fattism`, satu bentuk diskriminasi terhadap orang-orang yang kelebihan berat badan.

Para peneliti dari University Hospital Leipzig di Jerman mengatakan, diskriminasi di kalangan pengidap obesitas merupakan isu yang sangat relevan di kehidupan sehari-hari dan harus menjadi fokus untuk suatu perubahan.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan, sejumlah orang yang malu akan berat badannya lebih banyak mengalami gejala depresi dan merasa kualitas hidup yang rendah. Nahasnya, bukannya menurunkan berat badan, mereka malah terlanjur nyaman dengan kondisi saat ini.

Dikutip dari situs Dailymail, Rabu (6/5/2015), mereka yang hadir di European Congress on Obesity memperkirakan, fattism dan rasisme merupakan hukum antidiskriminasi yang membuat seseorang merasa kurang diterima secara sosial.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini