Sukses

Ribuan Dokter Desak Dr.Oz Pensiun dan Dicabut Izin Praktiknya

Sekurangnya 1.000 dokter di Amerika Serikat mendesak agar Dr. Mehmet Oz seharusnya pensiu

Liputan6.com, Jakarta Sekurangnya 1.000 dokter di Amerika Serikat mendesak agar Dr. Mehmet Oz seharusnya pensiun dari posisi yang disandangnya di Fakultas, di kampusnya Universitas Columbia, New York. Demikian sebuah poling menyebutkan.

Minggu lalu, 10 dokter bahkan telah menyampaikan surat pada dokter yang kerap dipanggil Oz, host populer dalam sebuah tayangan televisi terkemuka bertajuk "The Dr. Oz Show." Mereka menyebutkan, sang dokter harus segera digeser posisinyasebagai ahli bedah kardiotorak di Columbia. Ini mereka lakukan karena Oz dianggap telah mempromosikan produk dan membuat klaim yang tidak didasarkan pada bukti medis sahih.

Sekarang, 1.300 dokter telah memberi masukan lewat poling yang dilakukan pada jam 4 sore, 24 April oleh SERMO, sebuah jaringan sosial para dokter. 57 persennya atau 735 menyatakan Oz harus pensiun dari posisinya di fakultas di Columbia. 4 persen atau 50 dokter menyatakan izin praktiknya harus dicabut. dan 22 persen atau 280 dokter menyebutkan Oz harus mengundurkan diri dari posisinya dan izin praktinya dicabut. Sementara 18 persen sisanya menyatakan Oz tak usah mundur karena respek pada sang dokter.

Oz sendiri menanggapi respons para dokter sebagai kebebasan berpendapat. "Saya bersumpah di depan Anda sekarang dan di sini, kami tidak akan bisa dibungkam,"ujarnya. Oz menyebutkan tidak pernah promosi atas satu metode perawatan hanya demi uang dan menyerang para dokter yang mengiriminya surat bahwa mereka telah terpenjara oleh industri rekayasa genetika (GMO - genetically modified organisms- Industry).

Dalam surat tersebut, para dokter mengkritik Oz telah menghina ilmu pengetahuan dan perlawanannya pada makanan yang direkayasan genetika itu dianggap tidak berdasar. "Lebih parah lagi, dia telah menunjukkan dirinya tidak punya integritas dengan mempromosikan perawatan dan pengobatan yang cenderung berkesan dukun demi kepentingan uang semata."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.